Bagaimana kisah dan doa Nabi Zakaria meminta keturunan kepada Allah SWT?
Sebagai manusia, biasanya Ketika berada di titik terendah dalam hidup maka kenikmatan berdoa terasa lebih syahdu. Barangkali sahabat pernah berada di posisi tersebut, dimana tengah menghadapi kesulitan dan merasakan tidak ada lagi pengharapan dan tempat tergantung untuk meminta yang terbaik, selain hanya kepada Allah SWT.
Kisah Nabi Zakaria yang Dambakan Keturunan
Seperti kisah Nabi Zakaria Alaihis Salam yang divonis tidak akan mungkin memiliki keturunan, sebab istrinya dianggap mandul lantaran hingga usianya semakin renta belum juga dikaruniai anak. Namun di titik itu, beliau menangkap isyarat, jika manusia mengatakan tidak mungkin maka itu rahasia dari Allah bahwa kita harus meminta kepadaNya. Maka Nabi Zakariya menyambungkan diri untuk shalat dan berdoa kepada Allah SWT akan harapannya untuk memiliki keturunan.
Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan
Beliau meminta kepada Allah dengan berdoa dan kisahnya diabadikan dalam Al-Quran,
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةًۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ ٣٨
hunâlika da‘â zakariyyâ rabbah, qâla rabbi hab lî mil ladungka dzurriyyatan thayyibah, innaka samî‘ud-du‘â’
Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
Maka dalam situasi itu, Allah SWT langsung menjawab
Ketika kita dalam posisi dan situasi paling krusial atau terendah dalam hidup, tapi menyadari ada Allah. Kemudian kita meminta, maka seakan tidak ada sekat bagi doa kita dengan Allah SWT. Maka Islam tidak mengajarkan pesimis, dan jangan melarutkan diri dalam vonis.
Baca juga: 5 Ayat Tentang Doa untuk Kebaikan Negeri
Doa Nabi Zakaria AS yang Terjawab dengan Karunia Anak Bernama Yahya
فَنَادَتْهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُوَ قَاۤىِٕمٌ يُّصَلِّيْ فِى الْمِحْرَابِۙ اَنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيٰى مُصَدِّقًا ۢ بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَسَيِّدًا وَّحَصُوْرًا وَّنَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ ٣٩
fa nâdat-hul-malâ’ikatu wa huwa qâ’imuy yushallî fil-miḫrâbi annallâha yubasysyiruka biyaḫyâ mushaddiqam bikalimatim minallâhi wa sayyidaw wa ḫashûraw wa nabiyyam minash-shâliḫîn
Lalu, Malaikat (Jibril) memanggilnya ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, “Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah, (menjadi) anutan, menahan diri (dari hawa nafsu), dan seorang nabi di antara orang-orang saleh.”
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria AS akan keinginan keturunan melalui Malaikat Jibril. Bahkan Ketika ia masih berdiri di mihrab. Maka itu, jangan pernah remehkan doa, apalagi selepas shalat. Tidak hanya itu, sedekah juga bisa disampaikan sebagai ikhtiar agar harapan dan doa kita cepat terkabul.
Berbakti Kepada Kedua Orang Tua: Ikhtiar untuk Percepat Terkabulnya Hajat
Selain shalat, doa dan sedekah, amalan lainnya yang dapat percepat terkabulnya hajat kita di antaranya adalah dengan berbakti kepada kedua orang tua. Apalagi ridha Allah terletak pada ridha orang tua dan murka Allah terletak pada murka orang tua. Maka senangkan hati orang tua bisa menjadi jalan untuk membuka pintu kemudahan.
Sahabat, itulah tadi doa Nabi Zakaria meminta keturunan yang tertuang dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 38. Belajar dari kisah para Nabi, semoga senantiasa melembutkan hati kita untuk selalu berprasangka baik terhadap takdir yang diberikanNya, serta tidak lupa untuk memperbaiki hablum minallah dan hablum minannas.
Wallahu’alam.