Apakah iman dan amal saleh memiliki keterkaitan?
Lalu bagaimana seharusnya sikap seorang yang mengaku beriman?
Ustadz Adi menyampaikan bahwa kata Al-Quran insan beriman itu kalau mereka mengejar pengetahuan beda caranya. Beda dengan orang yang tidak beriman. Semua dilakukan tapi hanya untuk sesuatu yang baik dan bermanfaat saja. Jika memandang, maka ia hanya akan memandang yang baik-baik saja. Dan, semua perbuatannya pun demikian.
Pentingnya Iman dan Amal Saleh
Kata Nabi SAW “siapapun yang masih punya iman dan merasa akan dihisab di akhirat nanti saat hari akhir tiba, maka dia akan menjaga lisannya. Imannya akan membimbing lisannya bertutur yang baik. Kalau tak mampu ia akan diam.”
“Menjadi beriman itu pasti akan memberikan perubahan pada perilaku, dari seluruh badan kita otomatis akan menjadi baik. Karena itu kalau kita mengatakan beriman, tapi nyatanya belum bisa merubah diri menjadi manusia yang lebih baik maka patut dipertanyakan keimanannya.” Terang ustadz Adi Hidayat dalam kajian yang diunggah di laman youtubenya.
Korelasi Iman dan Amal Saleh
“Bagaimana cara seorang hamba itu beriman? Karena itu setelah ada pengakuan iman, selalu ada latihan untuk mengembangkan iman itu untuk menjadi cahaya yang membimbing seluruh anggota tubuh kita. Latihan yang menguatkan iman dan mengaktifkan cahaya itu yang disebut dengan amal sholeh. Karena itulah kata iman sering kali bersanding dengan amal sholeh dalam Al-Quran.” Lanjutnya kemudian.
Allah SWT berfirman, artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 103)
Baca juga: 5 Rukun Islam yang Wajib Diamalkan Kaum Muslim
Iman dan Amal Saleh Menuju Puncak Kebaikan
Kalau sudah baik dan terjaga kebaikan itu sampai wafat, maka puncaknya adalah bimbingan menuju puncak kebaikan. Beriman itu adalah puncak dari kebaikan.
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” (QS. Ar-Rum: 30)
Apalagi bagi insan beriman, mesti ada pembuktian dari keimanan itu. Wujudnya adalah amal saleh. Jika konsisten sampai wafat, maka Allah SWT akan menjamin surga untuknya.
Wallahu a’alam bishawab