Niat Puasa Qadha Ramadan untuk Bayar Utang Ramadan

Niat Puasa Qadha Ramadan

Bagaimana niat puasa qadha Ramadan yang benar? Haruskah diucapkan oleh lisan atau cukup dalam hati?

Niat untuk mengqadha puasa Ramadan cukup dilakukan dalam hati, tanpa harus diucapkan.Jika mengucapkan maka itu adalah sunnah. Makanya niat di dalam hati sudah cukup. Yang terpenting adalah keyakinan bahwa puasa tersebut wajib. Artinya puasa Ramadan adalah wajib, bila ada hutang puasa Ramadan maka menggantinya adalah wajib.

Pentingnya Niat dalam Ibadah

Niat Puasa Qadha Ramadan

Banyak orang merasa bingung terkait sah atau tidaknya masalah niat ini, padahal niat yang sederhana dan tulus karena Allah Ta’ala sudah cukup untuk sahnya puasa.

Niat adalah inti dari setiap ibadah, karena seseorang akan mendapatkan atas apa yang diniatkan.

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

Hadits ini menegaskan bahwa niat harus hadir dalam setiap ibadah, termasuk puasa Ramadan. Niat yang dilakukan dengan tulus dan penuh keyakinan menjadi landasan agar ibadah diterima oleh Allah SWT.

Baca juga: 5 Tips Semangat Lanjutkan Kebaikan Ramadan

Fungsi Niat: Meyakinkan Hati dalam Beramal

“Di bahasa para ulama muktabarat dalam niat itu adalah untuk meyakinkan di hati. Bukan untuk diucapkan. Jika pengucapan beda, maka ngga masalah. Yang penting hati kita meyakini Ramadan wajib bagi kita, sehingga akan diganti puasa qadha Ramadan.” Terang Buya Yahya dalam kajiannya.

Niat puasa yang sah harus menyebutkan keperluan sesuai dengan ajaran fiqih, terutama saat mengqadha puasa Ramadan. Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini di kalangan ulama.

Contoh Niat Puasa Qadha Ramadan

Niat Puasa Qadha Ramadan

Niat puasa Ramadan harus diyakini dalam hati, bukan hanya diucapkan. Niat yang tulus di dalam hati cukup untuk melaksanakan puasa dengan benar. Jika hati kita berniat dan meyakini bahwa puasa Ramadan dilintaskan dengan membaca niatnya di dalam hati pada malam hari.

“Ya Allah, saya niat puasa qadha Ramadan esok hari karena Allah Ta’ala.”

Atau bisa juga,

Nawaitu shauma ghadin an qadha’i  fardhi syahri Ramadhana lillahi ta ala.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah swt.

Melafalkan niat tidak diwajibkan, tetapi beberapa ulama menganjurkan hal ini sebagai bentuk kejelasan hati dan kesadaran.

Niat dalam beribadah, seperti salat dan puasa, harus dilakukan dengan keyakinan dan pemahaman yang baik. Hal ini penting agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan umat. Termasuk dalam niat puasa qadha Ramadan bagi umat Muslim yang masih memiliki utang puasa.

Dengan berniat sebelum beramal niat adalah rukun sekaligus syarat bagi segala amal. Selain itu, Allah SWT akan membalas seseorang sesuai dengan apa yang ia niatkan.

Wallahu’alam

Tag:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram