Banyak keutamaan silaturahmi dalam Islam, di antaranya membuka pintu keberkahan serta dapat mengundang datangnya rezeki. Silaturahmi sendiri terdiri dari dua kata yaitu silat artinya hubungan, menyambung; dan Rahim artinya kasih sayang. Sehingga dapat dimaknai bahwa silaturahmi adalah menyambung ikatan kasih sayang.
Keutamaan Silaturahmi dalam Islam
Silaturahmi memiliki keutamaan yang besar. Siapa yang melakukan silaturahmi dengan tulus untuk menjalin dan menjaga ukhuwah Islamiyah, Insya Allah akan memperoleh manfaat yang luar biasa. Simaklah hadis-hadis berikut ini.
Rasulullah saw., bersabda bahwa Allah berfirman, “Siapa yang menyambung silaturahmi, maka akan Aku sambung rahmat-Ku untuknya. Dan siapa yang memutuskan silaturahmi, maka Aku putuskan pula rahmat-Ku untuknya.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).
“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, maka berbaktilah kepada orangtua dan mempererat silaturahmi.” (HR. Ahmad).
“Kebajikan yang cepat memperoleh pahala adalah berbuat baik dan silaturahmi. Dan keburukan yang paling cepat mendapatkan siksa adalah menganiaya dan memutuskan silaturahmi.” (HR.Ibnu Majah).
Melalui hadis-hadis di atas dapat diterangkan tentang keutamaan-keutamaan silaturahmi, yaitu:
4 Keutamaan Silaturahmi dalam Islam
1. Memperoleh rahmat Allah
Rahmat Allah itu bentuknya bermacam-macam dan jumlahnya tak terhitung. Rahmat Allah itu bisa berupa kemudahan dalam segala urusan, ketenangan dalam menjalani hidup, kesehatan jasmani dan rohani, keluasan rezeki, dan sebagainya. Itu semua akan didapatkan bagi orang yang suka menyambung silaturahmi.
2. Dipanjangkan umurnya
Para ulama menafsirkan bahwa umurnya penuh keberkahan. Sebab, umur manusia tidak dapat ditambah.
“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.”(QS. Al-A’raf [7]: 34).
Orang yang suka menyambung silaturahmi, hidupnya akan dipenuhi keberkahan. Meski umurnya 50 tahun, tapi seolah-olah seperti orang yang berumur 100 tahun, karena dipenuhi dengan catatan amal saleh atas keberkahan yang diperoleh itu.
3. Diluaskan rezekinya
Silaturahmi akan membuka pintu rezeki. Dari silaturahmi sangat mungkin membuka peluang-peluang kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
4. Memperoleh pahala
Silaturahmi adalah perbuatan yang disukai Allah, maka sudah pasti Allah akan memberikan pahala bagi orang yang menyambung silaturahmi sebagai balasan amalnya.
Baca juga: Keistimewaan Berinfak dan Berbagi untuk Sesama
Anjuran untuk Menyambung Silaturahmi kepada Orang yang Memutuskan
Menyambung silaturahmi bukan hanya terhadap orang yang memang telah terjalin hubungan baik dengan kita, tetapi silaturahmi yang utama adalah menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskan hubungan dengan kita.
Banyak hadis Rasulullah yang menerangkan keutamaan menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskan silaturrahmi dengan kita.
Imam Thabrani meriwayatkan bahwa Rasulullah saw., bersabda, “Ada tiga hal, barangsiapa melakukan tiga hal itu, Allah akan menghisab amalnya dengan mudah dan memasukkannya ke dalam surga dikarenakan rahmat-Nya.”
Para sahabat bertanya, “Apakah tiga hal itu, ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab, “Engkau memberi orang yang mencegahmu (pelit kepadamu), menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskan, dan memaafkan orang yang menganiaya dirimu. Jika kamu mengerjakan ketiga hal itu, Allah akan memasukkanmu ke surga.”
Dalam hadis lain ditegaskan bahwa Rasulullah saw., bersabda, “Maukah aku beri tahu suatu perbuatan yang akan membuat Allah memuliakanmu dan mengangkat derajatmu?”
Para sahabat menjawab, “Tentu, ya Rasulullah.”
Rasulullah bersabda, “Menyantuni orang yang telah berbuat kasar kepadamu, memaafkan orang yang menganiayamu, memberi orang yang mencegahmu, dan menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskan. (HR. Thabrani).
Larangan Memutus Silaturahmi
Islam melarang keras umatnya memutus silaturahmi. Memutus silaturahmi secara tidak langsung menunjukkan sikap sombong seolah-olah kita tidak membutuhkan orang lain. Seolah-olah kita mampu hidup sendiri. Sedangkan, manusia adalah makhluk sosial. Maka bagaimana mungkin kita bisa hidup sendiri tanpa dampingan atau bantuan orang lain?
Selain itu, memutus silaturahmi juga merusak ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itulah, Islam melarang umatnya memutus silaturahmi.
Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah saw., bersabda, “Kebaikan yang paling cepat balasannya adalah berbuat baik kepada orang lain dan silaturahmi; keburukan yang paling cepat balasannya adalah berbuat buruk kepada orang lain dan memutuskan silaturahmi.” (HR.Ibnu Majah)
Jabir bin Mat’am menceritakan bahwa dia mendengar Nabi Muhammad saw., bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahmi.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi).
Tentunya orang yang memutus silaturahmi akan mendapat kerugian, di antaranya:
1. Memperoleh balasan dalam waktu yang cepat
Salah satu bentuk balasannya bisa saja kesempitan rezeki. Jika orang yang gemar silaturahmi memperoleh balasan keberkahan rezeki, maka orang yang memutus silaturahmi sangat mungkin memperoleh balasan kesempitan rezeki.
2. Tidak diterima amalnya
Islam adalah agama yang menghendaki umatnya agar tidak hanya saleh secara individual (hablum min Allah), tetapi juga saleh secara sosial (hablum minannas).
Ajaran tentang silaturahmi dalam Islam adalah salah satu cara agar umat Islam memiliki kesalehan sosial. Oleh karena itu, orang yang memutus silaturahmi diancam dengan tidak diterima amalnya. Ini merupakan upaya preventif agar tidak memutus silaturahmi.
3. Tidak bisa masuk surga
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, memutus silaturahmi secara tidak langsung bisa merupakan sikap sombong. Sebab, seolah-olah kita tidak membutuhkan orang lain. Kita mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sikap seperti ini adalah sikap yang dibenci oleh Allah.
Islam menghendaki umatnya saling membantu satu sama lain, hidup dengan jalinan ukhuwah Islamiyah yang kuat. Oleh karena itulah, orang yang memutus silaturahmi terancam tidak bisa masuk surga.
Itulah tadi sahabat, keutamaan silaturahmi dalam Islam. Dengan banyaknya keutamaan dan tingginya anjuran bersilaturahmi, maka mari kita rawat dan jaga selalu silaturahmi kepada sesama, orang-orang di sekitar kita, terutama mulai dari yang terdekat. Bismillah, semoga ukhuwah yang terjaga dan terbina bisa membuka pintu ridhaNya.
Referensi: El-Bantanie, Muhammad Syafi’ie, 2013, 5 Langkah Jitu Munajat Magnet Rezeki, Jakarta: PT Gramedia