Mengonsumsi makanan sehat menjadi salah satu faktor penting untuk tercukupinya kebutuhan gizi dan nutrisi setiap manusia. Sayangnya, untuk memenuhi kebutuhan gizi diperlukan makanan-makanan yang mendukung untuk tercukupinya itu semua. Yang menjadi masalahnya adalah tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mencukupinya seperti dengan membeli atau memakan makanan bergizi seperti daging.
Tidak tinggal diam, LAZ UCare Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat di Kota Bekasi berupaya untuk ikut serta dalam mendukung kebutuhan gizi yang terbaik bagi masyarakat di Bekasi. Kali ini tim LAZ UCare Indonesia berkunjung ke TPA Bantar Gebang Sumur Batu untuk mendistribusikan bantuan berupa 20 kantong beras seberat 2,5 L dan 50 pcs kotak rendang seberat 300 gr kepada masyarakat kurang mampu di sekitar TPA.
Alhamdulillah pendistribusian sukses dilaksanakan pada tanggal 30 juni 2020 yang dimulai sejak pukul 17.16 WIB. Sesampainya di daerah Tempat Pembuangan Sampah Bantar Gebang, terlihat rumah-rumah kecil dan kumuh berdempet dihiasi dengan gunung-gunung sampah rongsokan di sekelilingnya. Sekitar 10 anak berlari mendekat saat tim LAZ UCare Indonesia datang untuk mengunjungi tempat tinggal mereka.
Anak-anak menghampiri dan merasa antusias dengan barang bawaan. Ada Nayla, si gadis berkuncir kuda dan berbaju merah muda. Ada Ardi anak berumur 4 tahun dan masih banyak lagi anak-anak lainnya yang wajahnya tidak sabaran menunggu para tim untuk memberikan kejutan.
Tidak hanya anak-anak di tempat tersebut yang merasa antusias dengan kedatangan tim, tapi ibu-ibu di sana pun demikian. Wajah-wajah sumringah hadir ketika daging rendang siap saji mulai didistribusikan. Tidak sedikit yang berbagi ceritanya bersama kami.
“Ya terakhir makan daging pas lebaran doang. Kalau daging ayam mah murah. Tapi kalau daging kambing kan mahal.”
“Kita terakhir makan daging ya pas lebaran haji.”
“Kalau makan daging, ya nanti kaga kuat beli beras.”
…. Dan masih banyak lagi cerita para pemulung dan orang-orang yang tinggal di tempat tersebut menyatakan betapa jarangnya mereka mengonsumsi daging untuk kebutuhan gizi. Selain karena harganya mahal, ketika pandemi pun pendapatan mereka berkurang drastis. Bahkan, berkurang sekitar 30-40 %.
Sungguh, tidak rela jika kita masih bisa kenyang di saat saudara kita di luaran sana justru ada yang kelaparan atau kekurangan gizi. Bahkan untuk makan daging pun harus menunggu Hari Raya karena pemotongan hewan qurban.
Di masa pandemi, yuk kita berbagi dan bentangkan kebaikan dengan berqurban atau sedekah daging untuk sesama…