“Tiba di bulan Rajab 1444H, sudahkah diri mengoptimalkan salah satu bulan hurum ini dengan amalan terbaik?”
Memanfaatkan Bulan Rajab yang Istimewa
Bulan Rajab memiliki kemuliaan dan keistimewaan dalam Islam. Karenanya, di bulan ini dianjurkan untuk banyak beramal shaleh dan dilarang untuk berbuat keburukan, sebisa mungkin menjaga diri dari kehormatan terhadap hal-hal yang diharamkan. Islam sebagai agama yang membawa ajaran-ajaran menuntun kita membawa pribadi yang lurus.
Memanfaatkan Bulan Rajab untuk Melatih Diri
Bulan Rajab adalah bulan latihan yang menjaga manusia dari sifat yang lurus, sifat terhormat. Untuk itulah dilatih para manusia di masa ini dari perbuatan yang tidak terhormat, yang dilarang, yang diharamkan. Maka jagalah diri di antara bulan-bulan hurum, salah satunya yaitu bulan Rajab. Maka jika ada orang yang sengaja berbuat tidak terhormat, maka dosanya bisa dua kali lipat dari hari biasa.
Al-Quran mengingatkan kita untuk jangan sampai berbuat dzalim. Dzalim yaitu menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Seperti menjaga lisan, larangan mencela, larangan bergosip, berselisih dan berkata-kata yang kotor. Apalagi di waktu-waktu bulan hurum, jangan sampai anggota tubuh kita berkata, berbuat dan berpikir hal-hal yang dzolim. Jika menatap yang tidak baik, maka alihkan pada sesuatu yang baik. Jika berkata yang tidak baik, maka ucapkan zikir. Demikian sampai ujung kaki, kita diminta oleh Allah berlatih mengendalikan diri kita hanya untuk digunakan pada yang baik-baik.
Baca juga: Apa Sajakah Tuntunan Islam di Bulan Rajab?
Pada kesempatan tanya jawab spesial bulan Rajab, Ustadz Adi Hidayat mengajarkan kepada kita untuk berdoa di bulan ini dengan khusyu, karena tidak mudah mendapatkan kesempatan istimewa ini. Ketika tiba di bulan Rajab, para Imam-imam Hadist mereka menyampaikan satu Riwayat doa yang tersambung pada Nabi SAW pernah membimbing doa berikut, “Allahumma baariklana fii Rajab Wa Sya’bana Wa Baligna Ramadhan.” (Ya Allah Mohon berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah Kami di bulan Ramadhan.
Berkah artinya bertambah kebaikan. Jika kebaikan maka bertambah kebaikannya. Demikian lisan, dilatih bertutur yang baik. Sehingga sensitivitas keburukan akan tinggi, bila menemukannya maka kita akan alihkan diri kita kepada yang baik.
Memanfaatkan Bulan Rajab untuk Evaluasi Diri
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa di titik ini kita mohon kepada Allah untuk perbanyak doa agar Allah beri perlindungan kepada kita, kita berusaha semaksimal mungkin. Setidaknya kita jadi orang baik. Bekerja baik, sebagai anak baik, dan sebagainya. Dan, ini adalah bulan terbaik bagi kita untuk evaluasi diri.
Beliau juga memberikan jawaban terhadap orang yang bertanya tentang, “Apakah diterima shalat orang yang suka memfitnah, mengadu domba orang lain sampai orang lain bertengkar?”
Nabi SAW tegas menyampaikan dalam satu hadist shahih, artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang suka memfitnah/ mengadu domba.”
Kalimat ini adalah kalimat kewaspadaan. Nabi mengatakan bahwa seburuk-buruk hamba Allah, ia melakukan ibadah tapi ia melakukan hal-hal yang berbahaya. Seperti senang memfitnah, dsb. Kita sebagai orang yang mengetahui perlu mengingatkannya agar ia bertaubat dan memperbaiki. Jika orang tersebut shalat, maka pahala orang tersebut akan ditimpakan kepada orang yang dicela tadi. Ia termasuk orang yang bangkrut terhadap amalnya.
Sahabat, di bulan Rajab ini yuk kita optimalkan setiap waktunya untuk latih diri menjadi pribadi yang lebih baik sekaligus untuk evaluasi diri!