Mengenal Sejarah Isra Mikraj dalam Islam
Sejarah Isra Mikraj

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Sejarah Isra Mikraj dalam Islam merupakan salah satu peristiwa penting yang penuh dengan bukti-bukti kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Isra Mikraj membawa hikmah besar bagi umat Islam, di antaranya tentang keimanan dan kebesaranNya.

Penjelasan Sejarah Isra Mikraj

Sejarah Isra Mikraj

Isra Mikraj adalah perjalanan agung Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Peristiwa ini menjadi bukti nyata kebesaran Allah SWT dan merupakan salah satu mukjizat terbesar dalam Islam.

Isra Mikraj terdiri dari dua bagian: Isra, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, sebagaimana dalam surah (QS. al-Isra: 1). Sedangkan Mikraj, yaitu kenaikan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh, seperti dalam surah  al-Najm 5-18.

Peristiwa ini menegaskan pentingnya salat lima waktu yang diwajibkan kepada umat Islam. Isra Mikraj juga mengajarkan tentang keimanan, ketakwaan, dan kepercayaan penuh kepada Allah SWT. Peringatan Isra Mikraj menjadi momentum bagi umat Islam untuk merenungkan kembali nilai-nilai spiritual dan meningkatkan kualitas ibadah.

Terjadi berurutan waktu pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.

Menurut pendapat jumhur ulama, perjalanan ini dilakukan Nabi Muhammad SAW secara jasmani dan Rohani.

Tujuan Peristiwa Sejarah Isra Mikraj

Sejarah Isra Mikraj

Banyak tujuan dari terjadinya peristiwa Isra Mikraj, di antaranya:

1.Menunjukkan bukti-bukti kebesaran Allah agar beliau mencapai keyakinan tingkat tertinggi.

2. Menghibur Nabi setelah wafatnya sang istri dan paman Nabi yaitu Khadijah dan Abu Thalib, serta perlakuan buruk yang diterimanya di Mekah danThaif.

Peristiwa Sejarah Isra Mikraj

Tentang Isra

1. Pada waktu itu, perjalanan dari Mekah ke Palestina ditempuh dalam waktu sekitar sebulan.

2. Nabi memasuki Masjid al-Aqsha dan salat dua rakat.

Tentang Mikraj

Sebelum berangkat, Nabi dibedahdan dicuci hatinya agar dipenuhi iman.

Nabi mengendarai Buraq, yang langkahnya sejauh mata memandang. Diantar oleh Jibril dan bertemu dengan Nabi-Nabi sebelumnya:

Di langit ketujuh  bertemu dengan NABI IBRAHIM

Di langit keenam bertemu dengan NABI MUSA

Di langit kelima  bertemu dengan NABI HARUN

Di langit keempat  bertemu dengan NABI IDRIS

Di langit ketiga  bertemu dengan NABI YUSUF

Di langit kedua  bertemu dengan NABI YAHYA & ISA

Di langit pertama  bertemu dengan NABI ADAM

Nabi kemudian menuju ke Sidrah al-Muntaha dan mendapati empat sungai (Nil, Eufrat, dan dua sungai surgawi).

Lalu naik ke Bait al-Makmur, baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka’bah di bumi.. Nabi disuguhi segelas arak, madu, dan susu, dan beliau mengambil susu. Kata Jibril: ‘Inilah fitrah yang diwajibkan kepadamu dan umatmu’

Baca juga: 3 Hikmah Dibalik Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam

Di Sidrah al-Muntaha, Nabi bertemu Allah dan Dia mewajibkan pelaksanaan salat 50 rakaat sehari semalam. Dalam perjalanan pulang, beliau bertemu lagi Nabi Musa, yang bertanya tentang apa yang diperolehnya. Usai dijelaskan, Nabi Musa meminta Nabi Muhammad untuk memohon keringanan salat secara berulang-ulang. Akhirnya, sejarah Isra Mikraj membawa pesan kepada umat Islam tentang kewajiban salat ‘hanya’ lima kali sehari semalam. Pada pagi hari setelah malam Mikraj, Jibril datang dan mengajari beliau cara salat dan waktu-waktunya.

Referensi:

* Al Quran & Tafsir, Membaca Sirah Nabi, Lentera Hati, 2018

* Al-Bukhary, The Great Hours of Muhammad, Jokjakarta Books, 2015

More
articles