“Pantang menyerah! Kita berjuang demi anak!” Tutur ibu Kapsah, pejuang keluarga sekaligus ibu tangguh yang menjadi tulang punggung untuk anak-anaknya. Siapa sangka ia adalah seorang ibu pejuang keluarga yang dengan penuh pengorbanan melawan kerasnya hidup demi membesarkan anak-anaknya seorang diri?
Ibu Kapsah: Pejuang Keluarga yang Jadi Buruh Cuci Gosok Hingga Marbot!
Sebagai tulang punggung keluarga, bu Kapsah berjuang keras untuk cukupi kebutuhan hidup anak-anaknya. Sejak sang suami meninggal 9 tahun silam akibat sakit. Menggantikan peran sang suami, kini ia bertanggung jawab menanggung beban keluarga. Sehari-hari ia menjadi buruh jasa cuci dan gosok untuk menyambung hidup agar anak-anaknya bisa makan dan mendapatkan pendidikan yang layak.
Berjuang Keras untuk Hidup Demi Anak
Tidak menyerah dengan keadaan, Bu Kapsah pun sehari-hari menjadi marbot musholla untuk bantu bersih-bersih. Pengasilan yang didapat dari kedua pekerjaan itu sebulan sekitar Rp. 800.000,- Tempat tinggal mereka di sebuah kontrakan yang bulanannya Rp. 600.000,-. Aktivitas itulah yang dijalani pasca ditinggal meninggal suaminya. Apapun selama pekerjaan tersebut halal dan baik beliau lakukan agar tercukupi kebutuhan biaya hidup, sekolah anak, hingga biaya sewa kontrakan yang perbulannya Rp 600.000.-
Ketika Si Sulung Harus Operasi Karena Pecah Pada Saluran Usus
Kini, Sachti (17) anak sulungnya tengah dirawat di RSUD Kota Bekasi pasca tindakan operasi akibat ada saluran usus yang pecah. Sachti baru merasa sakit setelah sehari pasca memgikuti ujian UTBK kemarin. Awalnya ia didiagnosa usus buntu, Kondisi ususnya pasca pemeriksaan itu saluran ususnya sudah pecah sehingga diharuskan tindakan operasi.
Berikan Dukungan untuk Pejuang Keluarga!
Namun karena lama tidak bekerja, kini Bu Kapsah tidak ada pemasukan untuk membeli kebutuhan pasca operasi, keperluan harian dan lainnya. Musibah yang menimpa keluarga Bu Kapsah saat ini membuatnya tidak dapat bekerja sehingga tidak memiliki pemasukan karena sistem bayarnya harian. Sementara operasional Bu Kapsah dan kebutuhan Sachti di rumah sakit membutuhkan dana untuk membeli pampers, waslap, perlak, dan keperluan lainnya.
Baca juga: Ragam Manfaat Pelatihan Pemilahan Sampah Non Organik
Sementara anaknya yang satu lagi, ditinggal sendiri di rumah kontrakannya. Ketika ditanya bagaimana makannya mereka, mereka selalu mendapat bantuan dari orang sekitarnya karena mau membeli juga uang yang dimiliki sangat pas bahkan kurang.
Orang baik, mari bantu ringankan perjuangan Bu Kapsah dan keluarganya! bantusesama.co/BantuBuKapsah
Infak Melalui Rekening Kebaikan:
BSI 685 664 7010
BCA 066 327 1960
A.n Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
Konfirmasi: Hotline UCare Indonesia di wa.me/6282223339773