[ucareindonesia.org] – Lembaga Amil Zakat UCare Indonesia rilis program unggulan 1000 Cipta Karya dan Kampung Hijau Mandiri pada Kamis (31/10/2024). Pada puncak Milad ke-7 tahun, UCare menggelar serangkaian acara berupa launching program unggulan, santunan anak yatim, santunan guru, simbolis penyaluran ABI YATIM, bantuan modal usaha, penyaluran beasiswa, dll.
Pada puncak Milad ke-7 ini, UCare mengangkat tema acara ‘Optimalisasi Zakat untuk Mewujudkan Kebermanfaatan Berkelanjutan Bagi Masyarakat’ yang berlokasi di Graha Hartika, Kota Bekasi.
Puncak Milad ke-7 Tahun, UCare Rilis Program Unggulan yang Dihadiri Para Stakeholder
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Kota Bekasi, DPRD Kota Bekasi, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, perwakilan dari FOZ Nasional dan Jawa Barat, serta para tokoh penting lainnya.
Acara dibuka pada pukul 08.30 WIB dengan tilawah, dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta Mars Amil dan Mars LAZ UCare Indonesia, menciptakan suasana khidmat dan penuh semangat.
UCare Indonesia Launching Program Unggulan 1000 Cipta Kerja dan Kampung Hijau Mandiri
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan LAZ UCare Indonesia, Bapak Muhammad Anwar, S.H., M.Sos., menyampaikan apresiasinya atas dukungan masyarakat dalam perjalanan UCare Indonesia selama tujuh tahun terakhir.
“7 tahun UCare berkiprah, 6 tahun sebagai LAZ Kota Bekasi, dan setahun terakhir sebagai LAZ Provinsi Jawa Barat. Dari charity, kami juga bergerak di bidang pendayagunaan bahwa UCare sudah memiliki 1 klinik dan memiliki lembaga pelatihan kerja sehingga relevan dengan program yang akan dilaunching,” ujar Pak Anwar dalam sambutannya di puncak Milad ke-7 UCare di Graha Hartika, Bekasi.
Beliau menambahkan pada kesempatan ini, UCare Indonesia rilis program unggulan yaitu program 1000 Cipta Kerja dan Kampung Hijau Mandiri. Program Cipta Kerja karena memiliki mitra-mitra bisnis yang siap menampung dan menyalurkan para mustahik kepada mitra-mitra di berbagai perusahaan. Hal ini sebagai kontribusi terhadap masalah pengangguran.
“Sedangkan Kampung Hijau Mandiri berkonsep pada pemberdayaan masyarakat. Untuk saat ini berjalan di kelurahan Cimuning, kecamatan Mustikajaya. Karena di sana banyak masyarakat pra-sejahtera yang bisa dioptimalkan pendayagunaanya. Harapannya adalah kolaborasi dari seluruh berbagai pihak, termasuk kolaborasi bersama pokja dan FOZ Jawa Barat.” Tuturnya kemudian.
Baca juga: 7 Peran Amil Zakat dalam Lembaga Zakat
Perlunya Peningkatan Kualitas Literasi Zakat di Masyarakat
Sementara itu, Wakil Ketua III BAZNAS Provinsi Jawa Barat Oleh H. Achmad Ridwan, S.E., M.M menyampaikan tentang harapan ke depan terhadap LAZ di Jawa Barat untuk mendistribusikan dana zakat secara merata sesuai yang diperlukan tata Kelola.
“Potensi zakat di Jawa Barat kurang lebih Rp30 Trilyun. Tahun 2023, baru Rp5,7 Trilyun yang terserap. Kendalanya adalah literasi yang masih lemah di Jawa Barat. Untuk itu perlu ditingkatkan kualitas literasi zakat di masyarakat. Oleh karenaya perlu meningkatkan sosialisasi zakat di Jawa Barat, karena harus dibantu oleh kita semua.”
LAZ Perlu Memperhatikan 3A dalam Pengelolaan Zakat
H. Achmad Ridwan selaku Wakil Ketua III BAZNAS Provinsi Jawa Barat juga menyampaikan bahwa ada 3 aman yang perlu menjadi perhatian, yaitu: Aman regulasi, Aman Syar’i dan Aman NKRI. Karena itu FOZ Jawa Barat bersama BAZNAS perlu menyatukan barisan. BAZNAS maupun FOZ Jawa Barat bersama-sama menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di Jawa Barat. Posisi LAZ adalah untuk membantu BAZNAS untuk menyelesaikan permasalahan di Indonesia.
Optimalisasi Zakat Agar Bermanfaat dan Berkelanjutan
“Zakat dapat membantu mereka yang membutuhkan, kesenjangan sosial dan menciptakan keadilan ekonomi. Namun kita perlu merumuskan strategi yang efektif. Optimalisasi zakat bukan hanya mengumpulkan, tapi kita harus memastikan bahwa dana zakat tersebut bermanfaat dan berkelanjutan. Termasuk investasi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi untuk mengingkatkan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu kita bersinergi dan tingkatkan kesadaaran tentang zakat, untuk menciptakan dampak yang lebih baik dan besar. Kita dapat menciptakan program, bukan hanya bantuan sesaat tapi untuk kemandirian daan bekelanjutan.” Ujar H. Nasro Dwiprana,. S.Ag, MM. Kasubag Pendidikan.
Harapan Agar Bekasi Menjadi Kota Zakat
“LAZ UCare merupakan Lembaga zakat yang berkaitan dengan pemberdaayaan. Kampung Hijau Mandiri terkait dengan penanggulangan sampah, karena itu perlu didiskusikan kepada PJ Walikota Bekasi untuk menjalankan program berikutnya. Semoga Bekasi bisa menjadi Kota Zakat. Supaya menggugah kesadaran. Mudah-mudahan kota Bekasi dianggap menjadi kota majemuk, yang maju dan modern, sehingga kehidupan kota Bekasi tetap menjadi ihsan” Tutur Ketua DPRD Kota Bekasi, Dr. Sardi Efendi, S.Pd., M.M.
Kolaboratif Sebagai Bentuk Nyata Pengentasan Kemiskinan
“Ini hasil kerja keras UCare selama 7 tahun sebagai suatu pembuktian yang merupakan komitmen yang kuat dari teman-teman LAZ UCare. Hal ini sejalan dengan tujuan dari zakat itu sendiri. Upaya ini juga sejalan dengan program pemerintah. Dari total pengumpulan zakat di tahun 2023 ada sekitar Rp30 triliyun, menurut data baru ada 500 ribuan yang tertuntaskan dari kemiskinan,”
“Yang harus dilakukan adalah melakukan tagline 3A tadi. Kedua, kita harus melakukan kolaboratif yang sinergi sebagai bentuk nyata. Ketiga, selalu memperbaiki diri dan mengupdate kemampuan diri. Seperti serfikasi zakat bagi para amil. Jadi BAZNAS daan LAZ harus merujuk pada regulasi yang ada. Untuk pemerintahan yang sekarang sudah sangat apresiasi filantropi. Sehingga ke depan bisa menjadi upaya pengentasan kemiskinan.” Ungkap Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, H. Abdul Fattah, S.E., M.B.A.
Berzakat Melalui BAZNAS dan LAZ Agar Tepat Sasaran
“Mari kita mengajak kepada masyarasakat untuk menyalurkan zakat infak sedekah agar tepat sasaran. Masyarakat menyalurkan tapi tercatat hanya dikelompoknya masing-masing. Maka mari kita mengajak Masyarakat untuk berzakat melalui BAZNAS dan LAZ agar tepat sasaran.” Ungkap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si.
Pada puncak milad ke-7, selain kegiatan inti berupa perilisaan program unggulan, acara juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan, seperti pertunjukan Rantoh Jaroe dan penampilan tarian dari murid TK Ukhuwah, yang menambah keceriaan suasana. Untuk program unggulan berupa 1000 Cipta Karya dan Kampung Hijau Mandiri, merupakan bentuk inovasi terbaru UCare Indonesia dalam memberdayakan masyarakat agar semakin tumbuh menjadi insan yang sehat, cerdas dan mandiri.
Terima kasih untuk dukungan seluruh muzakki, munfik, mustahik, mitra kebaikan dan seluruh Insan Dermawan. Karena atas kepercayaan, semangat dan kolaborasi menjadikan berbagai program kebaikan UCare Indonesia dapat terlaksana sehingga berikan manfaat luas untuk sesama!
UCare Indonesia, bantu sesama!