Apa saja kewajiban di pagi hari bagi seorang muslim?
Dalam kitab Tanbihul Ghafilin Nasehat Bagi Yang Lalai yang disusun oleh Al-Faqih Az-Zahid Abul Laits Nashr bin Ibrahim As-Samarqandi menyebutkan bahwa setiap pagi Allah mewajibkan setiap manusia untuk melakukan sepuluh hal.
10 Kewajiban di Pagi Hari
1. Berzikir kepada Allah Ta’ala sewaktu bangun tidur. Memulai hari dengan mengucap zikir adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh seseorang di waktu pagi. Selain sebagai rasa syukur karena diberikan kesempatan hidup, juga sebagai amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Disebutkan, Allah Ta’ala berfirman:
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ .
“Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun/ Berdiri. “(Qs. Ath-thur: 48)
Dalam Ayat Yang Lain Disebutkan
“Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42)
2. Menutupi aurat, karena Allah Ta’ala berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
“Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid. (QS. Al-A’raf: 31)
3. Menyempurnakan wudhu.
karena Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kakimu.” (QS. Al-Maidah: 6)
4. Menyempurnakan shalat, karena Allah Ta’ala berfirman:
اِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُونًا .
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 103)
5. Merasa sangat terjamin dengan janji Allah dalam masalah rezeki, karena Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi malainkan Allah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6)
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan di Pagi dan Malam Hari?
Kewajiban di pagi hari selain zikir, menutup aurat, menyempurnakan wudu dan shalat, serta yakin dengan janji Allah SWT.
6. Qana’ah (merasa cukup) dengan rezeki yang dikaruniakan kepadanya, karena Allah Ta’ala berfirman:
“Kami telah menentukan di antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.” (QS. Az-Zukhruf: 32)
7. Tawakal kepada Allah, karena Allah Ta’ala berfirman:
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ .
“Dan bertawakallah kepada Allah yang hidup (kekal) dan tidak mati.” (QS. Al-Furqan: 58)
Dalam ayat lain disebutkan:
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَ كَلُوا إِنْ كُنتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Dan hanya kepada Allah berdoalah hendaknya kamu bertawakal jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 23)
8. Sabar atas perintah dan ketetapan Allah, karena Allah Ta’ala berfirman:
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ .
“Maka bersabarlah terhadap ketetapan Tuhanmu.” (QS. Al-Qalam: 48)
Dalam ayat lain disebutkan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا .
“Wahai orang-orang yang beriman, sabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu.” (QS. Ali Imran: 200)
9. Mensyukuri nikmat Allah Ta’ala, karena Allah Ta’ala berfirman: “Dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. An-Nahl: 114)
Nikmat yang paling utama adalah kesehatan jasmani dan nikmat yang paling tinggi penampilannya adalah nikmat Iman dan Islam. Bila kita mengingat nikmat Allah, artinya kita bersyukur. Bayangkan seberapa banyak nikmat itu sehingga kita tidak mungkin bisa menghitungnya, sebagaimana Allah berfirman:
وَإِن تَعدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لَا تُحْصُوهَا .
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya.” (QS. Ibrahim: 34)
Salah satu wujud syukur adalah dengan berbagi untuk sesama.
10. Makan makanan yang halal. Seorang muslim hendaknya peduli dan menjadikan makanan yang halal, thoyyib dan baik adalah kebutuhannya. Di tengah gempuran berbagai makanan dan minuman yang beredar saat ini, maka semestinya umat muslim untuk tetap peduli dan peka terhadap makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Perhatikan kehalalannya untuk kebaikan bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
Terkait perintah untuk mengonsumsi makanan halal sebagaimana firman Allah Ta’ala:
كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ .
“Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 57)
Referensi: Samarqandi, Al-Faqih Abul Laits As-. 1999. Tanbihul Ghafilin: Nasehat Bagi yang Lalai (2). Jakarta: Pustaka Amani.