Ada 12 bulan dalam islam yang tertuang dalam kalender hijriah. Perhitungan kalender masehi dan perhitungan hijriah memiliki perbedaan. Kendati di Indonesia masih berpedoman pada penanggalan sistem kalender masehi, namun seorang muslim tetap harus tahu tanggal-tanggal dalam kalender hijriah gunanya untuk membantu dalam beribadah dan mengambil pesan serta hikmah dari keberadaannya. Semisal mengetahui kapan Ramadan di tahun tersebut untuk menjalankan puasa wajib bulan Ramadan.
Ayat Al-Qur’an Tentang Bilangan Bulan dalam Islam
Dalam Al-Quran disebutkan bahwa setahun ada 12 bulan. Ini menunjukkan bahwa Al-Quran tidak menentang tentang pengetahuan.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram…” (QS. At-Taubah: 36)
Nama-nama Bulan dalam Islam
Dalam kesempatan kajiannya, ustadz Adi Hidayat memaparkan tentang penjelasan dari 12 nama bulan dalam islam, yaitu:
1. Al-Muharram: Waktu ini tidak diperkenankan untuk melakukan sesuatu yang dilarang. Nama ini sudah ada sebelum datangnya islam. Orang arab zaman dulu akan melakukan gencatan senjata di bulan tersebut.
Baca juga: Dalil dan Keutamaan Bulan Muharram
2. Safar: Asalnya dari kata kosong, karena dulu sebelum datang islam, orang-orang Arab zaman dulu biasa merantau untuk cari yang menguning (emas, harta). Bisa diartikan juga, orang-orang yang meninggalkan perbuatan jeleknya, maka akan kosong dosa-dosanya dan tumbuh yang baik-baik.
3. Rabiul Awal: Bisa diartikan musim semi, berbunga. Dinamakan rabi’ karena orang Arab pada saat itu tumbuhan mulai mekar, cuaca enak, daun tumbuh. Diambil makna kiasannya, orang-orang yang pulang dari perantauan membawa harta benda maka yang di dalam akan mekar perdagangan. Semua orang menjadi bergembira.
Baca juga: 5 Keutamaan Bulan Rabiul Awal
4. Rabiul Akhir: Dulu di zaman sebelum islam, musim semi bisa berakhir dan berganti. Maka dipertahankan pada masa islam untuk memberikan hikmah bahwa kebaikan itu tidak mudah mempertahankannya. Contoh, orang hafal quran jadi hilang hafalannya. Sehingga memberi pesan bila telah melakukan kebaikan jangan ujub dengan amalan, jangan puas. Karena setiap kali sifat riya itu muncul, maka amalan bisa gugur.
5. Jumada Ula (musim kering/gugur): Masuk ke zaman islam dipertahankan itu. Hati-hati kalau kita muncul sifat kurang baik, maka amalan bisa rontok, tidak sedikit orang baik karena faktor tertentu maka hilang pahalanya. Tadinya rajin solat sunnah, karena kesibukan solat sunnah mulai ditinggalkan. Musim gugurpun pasti akan berakhir.
6. Jumadal Akhirah (berakhir musim gugur): Ketika datang masa islam dipertahankan nama itu untuk memberikan hikmah. Bila seorang pernah lupa, salah, maka dipersilahkan untuk kembali kepada Allah. Karena itu ketika ada orang yang kurang baik pada masa nabi, berubah menjadi orang paling hebat. Cth: Umar bin khattab. Saking hebatnya bahkan kata Nabi, ia masuk surga tanpa hisab. Dengan taubah dan mendapat hidayah maka berubah menjadi manusia yang lebih baik.
7. Rajab: Bulan terangkatnya kemuliaan, bertambah kebaikan, kehormatan. Pada masa jahiliyah, orang tidak boleh berperang untuk memberikan penghormatan bulan tersebut. Maka orang yang tadinya jauh dari kebaikan, terjabak dalam kejelekan maka ketika ia berubah menjadi baik maka akan diangkat derajatnya oleh Allah.
8. Sya’ban: Bekal kebaikan. Dulu sebelum masa islam, bekal untuk mencari air ada di bulan Sya’ban. Karena musim panas mulai tiba, karena kalau sudah masuk Ramadan akan membakar panasnya. Datang masa islam, dipertahankan namanya karena wahyu itu dalam islam sering diilustrasikan dengan air. Air yang datang dari langit ke bumi membuat tanah menjadi gembur kembali. Wahyu datang ke hati menjadikan orang dekat dengan Allah kembali. Nabi SAW berbekal dengan puasa sunnah nyaris sebulan ditunaikan.
9. Ramadan: Di tanah Arab, bulan Ramadan dikenal dengan bulan pembakaran, terik, melebur. Sebab teriknya sinar matahari. Saat masuk bulan Ramadan, kalau sudah terhormat dan bekalnya ada, maka dengan bekal itu akan membakar keburukan dalam diri kita. Bulan Ramadan juga bulan dalam islam yang amat dinanti karena di dalamnya pahala dilipatgandakan, dihapuskan dosa dan adanya malam lailatul qodar yang istimewa.
10. Syawal: Bulan ini merupakan bulan bahagia karena ada perayaan hari besar umat islam yaitu Hari Raya Idul Fitri setelah berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadan. Bulan Syawal juga identik dengan kebaikan mulai meningkat karena pengaruh dari amal sholeh sepanjang bulan Ramadan.
11. Dzulqodah: Bulan ini memiliki arti istirahat dan santai. Karena orang Arab zaman dulu menganggap ini bulan santai atau bulan tenang. Dan bulan ini juga merupakan bulan suci dalam islam. Di samping itu, bulan ini juga menjadi bulan persiapan bagi umat muslim di seluruh belahan dunia untuk melaksanakan ibadah haji.
12. Dzulhijjah: Terakhir adalah bulan ke dua belas yaitu Dzulhijjah. Di bulan inilah terjadinya puncak umat islam melaksanakan ibadah haji dan wukuf di padang Arafah. Di saat orang yang berhaji melaksanakan wukuf, maka yang tidak berhaji disunnahkan puasa sunnah Arafah. Setelah itu umat islam merayakan Idul Adha atau hari Raya Kurban.
Baca juga: Cari Tahu Tentang Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Itulan nama-nama dua belas bulan dalam islam serta penjelasannya. Mudah-mudahan bermanfaat.