Berinfak di jalan Allah adalah bagian dari perintahNya untuk para hamba-hambaNya. Semata-mata infaq yang dikeluarkan adalah untuk kemaslahatan, kebaikan, dan wujud ketaatan seorang hamba atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Rezeki tersebut bisa dalam bentuk harta, kekayaan, hasil perdagangan, bisnis, atau apa saja yang menjadi miliknya. Sebab harta itu diberikan dari Allah agar digunakan untuk kemaslahatan hambaNya.
Anjuran Tentang Berinfak di Jalan Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda dengan menyampaikan firman Allah ‘Azza Wa Jalla, “Berinfaklah, niscaya Aku akan menafkahimu.” (HR. Al-Bukhari, Ahmad, dan Ibn Majah)
Umar ra. Berkata, “Amal-amal manusia itu akan saling berbangga diri, hingga sedekah pun berkata, ‘Akulah yang paling utama di antara kalian.”
4 Makna Berinfak di Jalan Allah
Berinfak di jalan Allah SWT adalah suatu ibadah yang dapat membersihkan jiwa, karena pada dasarnya harta merupakan cobaan bagi jiwa ketika menyerahkan harta, baik untuk zakat maupun sedekah. Harta merupakan ujian, apakah dengannya seorang hamba merasa ridha atau terpaksa? Apakah akan dermawan atau kikir?
Lalu apa makna berinfak di jalan Allah yang sebenarnya?
Mengutip dalam buku “Mutiara Hadis Qudsi, Jalan Menuju Kemuliaan dan Kesucian Hati” ada beberapa pengertian tentang menafkahkan harta di jalan Allah, yaitu:
1. Sedekah merupakan kebaikan bagi jiwa dan sarana untuk menyampaikan diri pada kebahagiaan.
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan, artinya “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang-siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Tagabun: 16)
Bawasanya seorang manusia dianjurkan menafkahkan harta yang telah diberikan Allah kepada manusia untuk diberikan hak-haknya kpeada saudaranya, orang fakir dan miskin. Karena sesungguhnya kita dianjurkan untuk berbuat baik kepada sesama, sebagaimana Allah telah membantu kita para hambaNya.
Baca juga: Sedekah yang Paling Utama Ke Siapa Saja? 5 Golongan Ini Disebutkan dalam Al-Qur’an
2. Allah SWT menamakan sedekah sebagai qardh (pinjaman), karena Dia Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.
Diuraikan secara jelas dalam Al-Qur’an, yang artinya “Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)
Maksudnya, siapa saja yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dengan infak yang baik demi mengharapkan keridhoanNya, pasti Allah akan membalas dan melipatgandakan pahalaNya yang tak dapat dihitung besar dan baiknya. Sesungguhnya Allah Maha Pemberi Rezeki. Dia mampu meluaskan dan menyempitkan rezeki sesuai yang Ia kehendaki.
3. Sedekah itu akan menyucikan jiwa dan membersihkannya dari setiap dosa yang merusak kejernihan hati.
Allah SWT berfirman, yang artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)
Karenanya, Allah SWT memerintahkan para RasulNya agar mengambil harta dari orang-orang mukmin sebagai sedekah yang akan membersihkan dan menyucikan jiwa mereka. Di samping itu, dengan mengeluarkan sedekah, jiwa kita akan bersih dari dosa-dosa.
4. Allah Ta’ala akan menerima tobat hamba-hambaNya denga mengambil sedekah. Maksudnya bahwa tobah dan sedekah itu merupakan cara untuk menghapuskan dosa-dosa yang pernah diperbuat.
Allah SWT berfirman, artinya: “Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang?” (QS. At-Taubah: 104). Dalam ayat ini mengandung motivasi agar kita melakukan tobat dan mengeluarkan sedekah yang dapat menghapuskan dosa di masa lalu. Bila seorang hamba bertaubat, maka ia akan menerima taubatnya. Dan bila seorang hamba bersedekah, maka Allah pasti akan menerima dan menjaga pelakunya.
Baca juga: 5 Manfaat Sedekah Jumat yang Tidak Boleh Terlewat
Motivasi Berinfak di Jalan Allah
Itulah, beberapa makna dari berinfak di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mudah-mudahan ini menambah semangat bagi kita semua untuk berlomba-lomba berdermakan harta di jalan Allah, jalan yang dapat menuju pada ridhoNya. Karena perumpamaan orang mukmin yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah, bagaikan satu biji yang ditanam di atas tanah yang baik.
Referensi: ‘Iwadh, Ahmad ‘Abduh, 2008, Mutiara Hadis Qudsi Jalan Menuju Kemuliaan dan Kesucian Hati, Bandung: PT Mizan Pustaka