“Dimanakah tempat paling mustajab untuk berdoa?”

Sebenarnya, tidak ada batasan tempat yang dikhususkan untuk berdoa kepada Allah ta’ala. Sebab, semua tempat boleh digunakan untuk berdoa, kecuali tempat-tempat yang memang sudah dinajiskan, seperti kamar mandi atau WC misalnya.

Namun, Allah Subhanahu wa ta’ala tidak hanya memberikan anugrah waktu yang mustajab saja untuk berdoa. Akan tetapi Allah ta’ala juga memberikan anugrah tempat-tempat istimewa yang jika seorang hamba berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala di tempat tersebut, maka doanya memiliki peluang yang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah ta’ala. Berikut ini beberapa tempat yang memiliki keistimewaan untuk berdoa.

Berikut 5 Tempat Paling Mustajab untuk Berdoa

1.Masjidil Haram

Ada banyak sekali riwayat sahih yang menyebutkan bahwa masjid haram memiliki banyak keistimewaan, jika dibandingkan dengan tempat-tempat yang lainnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa Masjidil haram merupakan pusat orbit umat Islam dalam beribada kepada Allah. Di tempat ini pula terdapat Ka’bah yang merupakan rumah utama Allah ta’ala dan menjadi kiblat umat Islam seluruh dunia dalam melakukan peribadahan kepada-Nya.

Orang yang melakukan shalat di Masjidil haram, sebagaimana kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dengan nilai ratus ribu kali. Di tempat ini pula doa yang kita panjatkan kepada Allah ta’ala akan cepat dikabulkan oleh-Nya. Jadi, memperbanyak doa di tempat ini merupakan sebuah tuntutan dan keharusan mengingat nilai keutamaan dan tingkat kemustajabannya.

 

2. Hijir Ismail

Hajir Ismail merupakan bangunan terbuka yang berbentuk setengah lingkaran dan berada tepat di sebelah sisi barat Ka’bah. Dinamakan Hijir Ismail karena dahulu tempat ini dipakai oleh Nabi Ismail ‘alaihis-salam dan Siti Hajar untuk berteduh. Dalam buku Sejarah Kota Makkah diuraikan bahwa awalnya panjang bangunan Ka’bah adalah tiga meter yang mengarah ke Hijir Ismail. Namun karena pernah ada perbaikan yang dilakukan oleh pihak Quraisy, maka bangunan Ka’bah tampak lebih kecil sebagaimana yang ada pada saat ini. Dan panjang Hijir Ismail sendiri sekitar tujuh meter dari tembok Ka’bah sampai lengkung setengah lingkaran.

Orang yang berdoa dan memohon kepada Allah Subhanahu wa ta’ala ditempa ini dipercaya akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah ta’ala. Dalam sebuah riwayat telah disebutkan bahwa pada saat ‘Aisyah radhiyallahu anha meminta izin kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam untuk melakukan shalat di dalam Ka’bah, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membawa ‘Aisyah ke Hijir Ismail kemudian, “Shalatlah kamu di sini jika kamu ingin melakukan shalat di dalam Ka’bah, sebab tempat ini juga termasuk sebagian dari kabah” (HR. At-Tirmidzi)

 

3. Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim merupakan sebuah batu hitam yang pernah digunakan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis-salam sebagai pijakan ketika membangun Ka’bah bersama anaknya Ismail. Pada batu hitam tersebut terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Jika kita berada di sana maka disunnahkan untuk melakukan shalat sunah dua rakaat setelah selesai melakukan tawaf di belakangnya (Maqam Ibrahim). Tempat ini juga dipercaya sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

 

4. Multazam

Multazam merupakan tempat yang terletak di antara rukun Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Tempat ini (Multazam) merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa. Pada saat berdoa di tempat ini, kita disunnahkan untuk berdoa sambil menempelkan pipi, dada, lengan, dan kedua telapak tangan. Sunan Ibnu Majah dalam Kitab Al-Manasik meyebutkan bahwa ada banyak orang yang menangis tersedu-sedu sambil meratap untuk memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Begitu pula pemandangan yang dapat dilihat di pintu Ka’bah.

Di sana ada banyak orang yang bergelantungan sambil berdoa dan menangis. Hal itu karena Multazam dan pintu Ka’bah merupakan salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa. Namun, para ulama sepakat bahwa shalat dan berdoa bisa dilakukan di tempat yang arah nya sejurus dengan kedua tempat tersebut, jika memang tidak bisa sampai pada kedua tempat tersebut. Wallahu’alam bishshawab.

Baca juga:  14 Waktu Terbaik untuk Berdoa Agar Cepat Dikabulkan

5. Masjid Nabawi

Masjid Nabawy juga disebut-sebut sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa, yaitu tepat di Raudhah yang pada awalnya merupakan ruangan yang terdapat di antara kamar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan mimbar Masjid Nabawy, yang kesehariannya sering dilalui oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam jika akan mendirikan shalat.

Dalam sebuah riwayat sahih disebutkan bahwa Raudhah merupakan sepotong surga yang Allah ta’ala turunkan ke bumi dan kelak pada akhir hari akan diangkat kembali ke surga. Tempat inilah yang sering menjadi sanggahan para jemaah agar bisa melakukan shalat dan berdoa di tempat ini. Dan di tempat ini pula terdapat mimbar Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan Tiang Muqallaqah.

Dari Jabit radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam pernah sepi, “Shalat di masjidku ini mendapatkan seribu kali lebih nilai keutamaannya dibandingkan sha Lat di masjid lain, kecuali di masjidilharam, karena shalat di Masjidil haram adalah lebih utama arus ribu kali daripada shalat di tem pat lain.” (HR.Ibnu Majah).

Selain di Masjidil haram dan Masjid Nabawy, masih ada tempat-tempat lain di Makkah yang dipercayai sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa. Di antaranya adalah di bukit Safa dan Marwah, di pinggir sumber mata air Zam-zam, di Musdalifah, Mina, Jabal Rahmah, dan di padang Arafah.

Itulah beberapa tempat paling mustajab untuk berdoa. Keberadaan tempat-tempat tersebut melengkapi waktu-waktu yang dan di semua tempat yang ada di muka bumi ini (kecuali yang telah diharamkan oleh syariat) merupakan tempat yang bisa digunakan untuk berdoa. Sebab, Allah Subhanahu wa ta’ala telah berjanji bahwa setiap doa akan dikabulkan, setiap permohonan akan dipenuhi, dan setiap permintaan akan diijabah. Tentu saja jika kita berdoa dengan tata cara yang benar, adab-adab yang benar, dan berdoa secara sungguh-sungguh. Dan jangan lupa lengkapi doa dengan amal shaleh, salah satunya dengan perbanyak bersedekah. 

 

Referensi: Musyafa, Haidar. 2014. Hidup Berkah dengan Doa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.