Terdapat kebaikan dan keutamaan menjadi orang tua asuh bagi yatim sebagai balasan atas amalan yang dilakukan. Dalam Islam, mengasuh anak yatim memiliki keutamaan yang sangat besar. Allah SWT dan Rasulullah SAW mengingatkan kepada umat Islam untuk peduli terhadap mereka yang kehilangan orang tua, khususnya anak yatim.
7 Keutamaan Menjadi Orang Tua Asuh Anak Yatim
Berikut adalah 7 keutamaan bagi mereka yang menjadi orang tua asuh bagi anak yatim:
1. Dekat dengan Rasulullah di Surga
Salah satu keutamaan mengasuh anak yatim yang utama adalah bersisian dengan Rasulullah SAW kelak. Ini adalah janji Rasulullah SAW bahwa mereka akan ditempatkan dekat dengan beliau di surga. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan merenggangkan jari telunjuk dan jari tengahnya (HR. Bukhari).
Hadits ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan orang yang mengasuh anak yatim akan berdekatan kelak di surga.
2. Membuka Pintu Rezeki dan Keberkahan
Allah SWT menjanjikan keberkahan dalam harta bagi mereka yang peduli terhadap anak yatim. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan pentingnya memperhatikan dan mengurus anak yatim adalah baik.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik…” (QS. Al-Baqarah: 220)
3. Menghapus Dosa
Menjadi orang tua asuh anak yatim merupakan salah satu amal kebajikan yang dapat menghapus dosa. Allah SWT mencintai orang-orang yang peduli terhadap anak yatim, dan hal ini menjadi sarana bagi pengampunan dosa. Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah itu dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi).
4. Mendapatkan Perlindungan di Hari Kiamat
Keutamaan menjadi orang tua asuh yatim selanjutnya adalah mendapatkan perlindungan sebab kebaikan dari sedekahnya. Pada hari kiamat, setiap manusia akan membutuhkan syafaat dan perlindungan dari Allah SWT. Mengasuh anak yatim merupakan salah satu amal yang akan menjadi wasilah dan pelindung dari panasnya hari tersebut.
“Naungan orang beriman di hari Kiamat adalah sedekahnya.” (HR Ahmad).
5. Mendapatkan Doa Malaikat
Orang yang menyantuni anak yatim mendapatkan doa dari para malaikat. Rasulullah SAW bersabda bahwa malaikat senantiasa mendoakan orang-orang yang berinfak, termasuk mereka yang infak untuk anak yatim:
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR Bukhari dan Muslim).
6. Melatih Kesabaran dan Keikhlasan
Menjadi orang tua asuh anak yatim memerlukan kesabaran dan keikhlasan yang tinggi. Tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan fisik anak yatim, tetapi juga kebutuhan emosional dan spiritualnya. Proses ini akan melatih orang tua asuh untuk lebih sabar dan ikhlas dalam menjalani kehidupan.
7. Menumbuhkan Rasa Kasih Sayang dan Solidaritas Sosial
Dengan menjadi orang tua asuh, seseorang akan semakin bertambah rasa kasih sayang dan empati pada sesama, khususnya kepada anak-anak tatim. Pilihan ini juga membantu membangun solidaritas sosial dalam masyarakat, di mana anak-anak yatim yang lemah dapat memperoleh dukungan baik secara materil maupun non materil.
Baca juga: Jemput Kemuliaan dengan Jadi Orang Tua Asuh Yatim
Menjadi orang tua asuh bagi anak yatim adalah salah satu bentuk amalan yang membawa banyak kebaikan. Selain manfaat langsung dirasakan para yatim, orang tua asuh juga mendapatkan keutamaan yang luar biasa baik di dunia maupun di akhirat.
Dukungan yang dapat diberikan untuk anak asuh berupa:
1. biaya pendidikan;
2. biaya hidup;
3. pembinaan akademik;
4. pembinaan spiritual;
Daftar Jadi Orang Tua Asuh: s.id/AbiYatim2024