Zakat bukan sekadar ibadah finansial, tapi bentuk nyata kepedulian sosial. Dalam Islam, zakat adalah salah satu dari lima rukun utama. Artinya, posisinya tidak bisa dianggap remeh. Karena itu kewajiban, maka terdapat ancaman orang yang tidak mau berzakat.
Sayangnya, masih banyak yang merasa zakat itu bisa ditunda, bahkan diabaikan. Padahal, enggan menunaikan zakat bukan hanya lalai, tapi bisa membawa ancaman serius dalam pandangan Islam.
Dalil Al-Qur’an tentang Ancaman Orang yang Tidak Mau Berzakat
Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 34-35:
“Orang-orang yang menyimpan emas dan perak, tetapi tidak menginfakkannya di jalan Allah, berikanlah kabar ‘gembira’ kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih. pada hari ketika (emas dan perak) itu dipanaskan dalam neraka Jahanam lalu disetrikakan (pada) dahi, lambung, dan punggung mereka (seraya dikatakan), “Inilah apa (harta) yang dahulu kamu simpan untuk dirimu sendiri (tidak diinfakkan). Maka, rasakanlah (akibat dari) apa yang selama ini kamu simpan.” (QS. At-Taubah: 34-35)
Ayat ini sangat jelas menggambarkan bahwa harta yang tidak dizakati akan menjadi sumber azab di akhirat. Bukan hanya dibakar, tapi harta itu sendiri akan menjadi alat penyiksaannya.
Hadist Nabi: Harta yang Tidak Dizakati Akan Menjadi Beban di Akhirat
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa dianugerahi Allah
harta lalu ia tidak menunaikan kewajiban zakatnya, pada hari kiamat harta itu akan
dijadikan ular berbisa, ia lalu melingkari pemilik harta tadi dan mengangkat mulutnya
sembari berkata, Akulah harta dan simpananmu”
Bayangkan, harta yang selama ini dikumpulkan dengan jerih payah, justru ketika disimpan dan tidak mau dizakatkan maka kelak di hari kiamat akan menjadi ular berbisa yang menyiksa. Akibat enggan berbagi dengan yang membutuhkan. Itulah tadi ancaman orang yang tidak mau berzakat sesuai dengan sabda Nabi.
Baca juga: Istilah-istilah dalam Pengelolaan Zakat yang Perlu Diketahui
Mengapa Masih Banyak yang Enggan Berzakat?
Bisa jadi karena kurangnya pemahaman, atau merasa belum “cukup kaya”. Padahal, zakat hanya diwajibkan untuk harta yang sudah mencapai nishab (batas minimal). Dan justru dengan zakat, harta menjadi lebih bersih dan diberkahi. Menunda atau bahkan menghindar dari zakat bukan hanya menghalangi keberkahan, tapi bisa menjadi penyebab turunnya musibah, baik pribadi maupun sosial.
Zakat Adalah Pengaman Dunia dan Akhirat
Zakat bukan sebuah beban, tapi ibadah penuh kebaikan yang perlu diperhatikan. Ia adalah penjaga harta, penenang hati, dan penyelamat di akhirat. Allah mencintai orang-orang yang gemar beramal saleh, di antaranya mereka yang membersihkan jiwa dengan berzakat.
Namun perlu diperhatikan, bagi yang menahan zakat, ancaman orang yang tidak mau berzakat maka bukan main-main, karena ia bisa menjadi bencana besar dan penyebab siksaan pedih di hari pembalasan. Naudzubillahi min dzalik.
Mari kita bersihkan harta dengan menunaikan zakat, agar hidup selamat dunia akhirat!
