Anjuran Sedekah Sunah dan Keutamaannya
Keajaiban Sedekah

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Terdapat anjuran sedekah sunah bagi umat Islam. Di samping zakat wajib, ada juga sedekah yang disunahkan dan dianjurkan untuk dikeluarkan kapan saja. Hal ini disebabkan karena anjuran dari Alquran dan as-Sunah untuk mengeluarkan sedekah tidaklah terikat.

Dalil Tentang Anjuran Sedekah Sunah

Anjuran Sedekah Sunah

Di dalam Al quran, Allah menyebutkan banyak ayat yang menganjurkan sedekah sunah ini. Di antaranya:

Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah:177).

 

“Menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (al-Baqarah: 280)

 

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayarannya dengan lipat ganda yang banyak.” (al-Baqarah: 245).

Anjuran Sedekah Sunah Berdasarkan Hadist

Anjuran Sedekah Sunah

Rasulullah bersabda:

‎ إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مَيْتَةَ السُّوْءِ ‎

Sesungguhnya sedekah memadamkan kemarahan Tuhan dan menolak kematian yang buruk. (HR Tirmidzi, dan ia mengatakan bahwa Hadis ini adalah hasan).

 

Dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim disebutkan:

 

‎ سَبْعَةُ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلَّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلا ظِلُّهُ ‎

 

Ada tujuh orang yang mendapat naungan Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Salah satunya adalah:

 

‎ وَرَجُلاً تَصَدَّقَ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ ‎

Seseorang yang bersedekah dan merahasiakannya. hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.

Hadis tentang sedekah sunah ini masih banyak.

Baca juga: Siapa Orang yang Paling Berhak Menerima Sedekah? 5 Golongan Ini Disebutkan Al-Quran

Anjuran Sedekah Sunah yang Terbaik

Anjuran Sedekah Sunah

Mengeluarkan sedekah secara diam-diam lebih baik. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam firman Allah :

Jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. (Al-Baqarah: 271).

 

Sedekah secara diam-diam lebih jauh dari sikap ria, kecuali apabila dengan diperlihatkan kepada orang lain akan membawa mashlahat yang lebih besar, yaitu memotivasi orang lain untuk melakukanya.

 

Sedekah hendaknya dikeluarkan dengan kerelaan hati, tanpa disertai kata-kata yang menyakiti orang yang membutuhkannya.

 

Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu denga menyebut- nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” (Al- Baqarah: 264).

 

Sedekah yang dikeluarkan ketika pemiliknya dalam kondisi sehat adalah lebih afdal. Ketika Rasulullah ditanya tentang sedekah yang lebih afdal Nabi bersabda:

 

‎ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيْحٌ شَحِيْحٌ، تَأْمَلُ الْغِنَى وَتَخْشَى الْفَقْرَ ‎

 

Yaitu bersedekah ketika engkau dalam kondisi sehat dan sayang atas harta, dan kala itu engkau mengharapkan kekayaan dan takut kefakiran.

 

Bersedekah di Haramain -Mekah dan Madinah- lebih afdal. Hal ini berdasarkan perintah Allah di dalam firmanNya:

Makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. (Al-Hajj: 36).

 

Bersedekah di dalam bulan Ramadan lebih afdal. Hal ini berdasarkan riwayat dari Ibnu r.a., ia berkata, Rasulullah adalah orang yang paling dermawan. Nabi lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, yaitu ketika Nabi bertemu Jibril. Ketika itu Nabi lebih dermawan dari angin yang berhembus.

 

Bersedekah ketika orang membutuhkannya juga lebih afdal. Allah berfirman:

“Memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir.” (Al-Balad: 14-16).

 

Demikian juga, bersedekah kepada kerabat dan tetangga adalah lebih afdal dari pada bersedekah kepada orang lain atau orang-orang yang tempatnya jauh. Karena Allah  telah berwasiat kepada orang-orang Islam untuk menjaga tali kerabat, di samping itu Dia menetapkan hak-hak kerabat dalam banyak ayat Alquran.

 

Seperti dalam firmanNya:

Berikanlah kepada keluarga-keluarga yang akan dekat haknya. (Al-Isra`: 26).

Juga sebagaimana disabdakan Rasullah:

Sedekah yang diberikan kepada orang miskin hanyalah sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat adalah sedekah dan perekat tali silaturrahmi. (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majjah dan imam-imam yang lain).

 

Dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim disebutkan dengan kata-kata:

 

‎ أَجْرَانِ: أَجْرُ الْقَرَابَةِ وَأَجْرُ الصَّدَقَةِ ‎

 

(Sedekah kepada kerabat mendapatkan) dua pahala, yaitu pahala tali kerabat dan pahala sedekah.

 

Ketahuilah bahwa dalam harta terdapat hak-hak selain zakat, seperti untuk membahagiakan kerabat, menyambung tali silaturrahmi dengan saudara, memberi peminta-minta, meminjamkan kepada orang yang memerlukan, menunda tagihan atas orang yang mengalami kesulitan dan menghutangi orang yang membuthkan. Allah berfirman:

 

Pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin bahagian. (Adz-Dzaariyaat: 19).

seorang muslim wajib memberi makan orang yang kelaparan, melayani tamu, memberi pakaian orang yang tidak mampu membeli dan memberi minum kepada orang yang kehausan. Bahkan Imam Malik rahimahullah berpendapat bahwa kaum muslimin wajib menebus orang-orang Islam yang ditawan, walaupun hal itu menghabiskan harta mereka.

 

Demikian juga, dianjurkan bagi orang yang baru mendapatkan harta dan di sekitarnya terdapat orang-orang fakir dan miskin, agar bersedekah kepada mereka. Allah berfirman:

 

Tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin). (al-An’aam: 141).

 

Apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (an-Nisaa: 8).

 

Itulah tadi  anjuran sedekah sunah yang dapat dioptimalkan oleh seluruh insan. Semua ini merupakan salah satu bentuk kebaikan dalam agama Islam. Karena Islam adalah agama kasih sayang, agama tolong-menolong dan agama persaudaraan demi Allah. Alangkah indahnya agama ini dan alangkah bijaksananya ketetapan Allah.

 

Daftar Pustaka: Al-fauzan, Saleh bin. 2020. Ringkasan Fiqih Islam (Ibadah & Muamalah) Yogyakarta: Penerbit Mueeza.

 

More
articles