Apa yang Istimewa di Bulan Syaban?
Alasan pertama karena amalan kita diangkat dan dilaporkan kepada Allah SWT. Jadi para malaikat melaporkan amalan kita secara berkala. Ada laporan mingguan setiap hari Senin dan Kamis. Ada laporan tahunan dan itu terjadi di bulan Sya’ban. Dan boleh jadi banyak orang tidak tahu tentang hal ini.
Karena itu Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, kata Aisyah ra. “Rasulullah SAW tidak pernah puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan. Dan Rasulullah SAW tidak pernah puasa mayoritas bulan kecuali di bulan Sya’ban.”
“Kalau Sya’ban 29 hari, maka maksimal puasa sebanyak 28 hari. Jadi Rasulullah SAW mayoritas harinya dipakai untuk puasa di bulan Sya’ban.” Ujar Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA.
Apa yang Istimewa di Bulan Syaban?
Sahabat Usamah bin Zaid ra. merasa tertarik karena Rasulullah SAW begitu sering puasa di bulan Sya’ban. Rasulullah SAW menjawab bahwa bulan Sya’ban itu bulan yang sering dilupakan oleh seseorang, karena bulan ini terletak di antara dua bulan yang sangat terkenal yaitu Rajab dan Ramadhan. Banyak orang tidak peduli dan memperhatikan bulan Sya’ban.
Kata Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah, salah satu waktu ibadah yang paling istimewa adalah di saat orang-orang tidak menjalankan ibadah. Makanya, qiyamullail shalat tahajud itu adalah salat yang paling istimewa di antara semua shalat sunnah karena banyak orang yang sedang terlelap tidur. Maksudnya adalah ibadah shalat yang sunnah-sunnah. Begitu juga dengan bulan Rajab.
Baca juga: Makna Bulan Sya’ban dan Amalan yang Dianjurkan!
Apa yang Istimewa di Bulan Syaban?
Alasan kedua adalah bulan Sya’ban itu merupakan bulan diangkat oleh para malaikat dan dilaporkan kepada Allah SWT. Adapun Rasulullah SAW ingin saat amalan dilaporkan ia dalam keadaan puasa.
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين ، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
“Ini adalah bulan yang banyak dilalaikan orang, terletak antara Rajab dan Ramadan, padahal Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan yang mengatur semesta alam. Aku ingin saat amalku diangkat dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa-i no. 2329)
Istimewa sekali ketika amalan sedang dilaporkan sedangkan seorang hamba dalam keadaan berpuasa. Rasulullah pun menginginkan hal itu, beliau dalam kondisi ideal. Karenanya seorang muslim dianjurkan perbanyak bulan puasa dari bulan Sya’ban.
Adapun di antara hikmah puasa di bulan Sya’ban adalah seperti qobliyahnya bulan Ramadan. Atau bisa juga dianggap pemanasan untuk berpuasa sebelum di bulan Ramadan. Karenanya, sahabat bisa mulai melatih diri untuk mulai berpuasa dari sekarang sebelum puasa wajib di bulan Ramadan. Selain latih diri dengan perbanyak puasa, sahabat juga bisa mulai untuk membiasakan diri dengan sedekah.
Tiba di hari Jumat, yuk sahabat luangkan waktu untuk Sedekah Jumat di bulan Sya’ban!
Bapak/Ibu/Kakak juga bisa menunaikan zakat penghasilan di sini.
REKENING ZAKAT
BSI 7100300014
Bank Muamalat 3050 7000 73
Bank BRI 162301000032307
REKENING INFAK
BSI 685 664 7010
BCA 066 327 1960
Mandiri 167 000 2432 085
A.n Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
Informasi lengkap dan konfirmasi:
Telp. (021) 8896 0316
Konfirmasi: 0822 2333 9773