“Selain perbanyak puasa, adakah amalan sunnah di bulan Sya’ban lainnya yang bisa dikerjakan untuk meraih keutamaannya?”
Bicara tentang bulan Sya’ban, pada bulan tersebut Rasulullah SAW banyak mengisinya dengan berpuasa. Ya, Rasulullah sangat senang bila amalnya diangkat dalam keadaan puasa.
Berdasarkan hadist, amalan manusia akan diangkat oleh Allah SWT pada tiga periode, yaitu:
Pertama, di angkat setiap hari yaitu pada waktu Subuh dan Asar.
Mengutip hadis dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, “Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Para Malaikat dimalam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat.” (HR. Ahmad 8341, Bukkhari 555, Muslim 1464 dan yang lainnya).
Baca juga: Apa yang Istimewa di Bulan Syaban?
Kedua, setiap pekan yaitu Senin dan Kamis.
Dalam riwayat Tirmidzi dijelaskan,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ ؛ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Amalan manusia dilaporkan kepada Allah setiap hari Senin dan Kamis, dan aku suka saat amalku dilaporkan, kondisiku sedang puasa.
Kedua unggulan orang berpuasa yaitu: Pertama, puasa amalan khusus yang langsung Allah SWT kasih pahalanya. Maka amalannya langsung dilaporkan kepada Allah. Kedua, ada dua kemuliaan orang berpuasa yaitu gemar meningkatkan amal saleh dan perbuatan maksiat bisa ditekannya.
Ketiga, amalan setahun disampaikan kepada Allah di bulan Sya’ban.
Pada bulan Sya’ban pula maka amalan akan diangkat. Persiapan Sya’ban itu juga sebagai pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadan. Karenanya, Rasulullah gemar berpuasa di bulan Sya’ban.
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Ini adalah bulan yang banyak dilalaikan orang, terletak antara Rajab dan Ramadan, padahal Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan yang mengatur semesta alam. Aku ingin saat amalku diangkat dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa-i no. 2329)
Karenanya kita dianjurkan untuk menghidupkan hari-hari dan malam selama bulan Sya’ban. Tentunya banyak amalan yang bisa dikerjakan sebagai pemanasan dan pelatihan sebelum menyambut bulan Ramadan, selain berpuasa.
Apa Saja Amalan Sunnah di Bulan Sya’ban Lainnya?
3 Amalan Sunnah di Bulan Sya’ban Selain Berpuasa
Pertama, perbanyak shalat sunnah. Di antaranya ada tiga jenis shalat sunnah pada malam hari yang bisa dilakukan yaitu qiyamul lail, tahajud dan witir. Adapun qiyamul lail yaitu shalat yang dilakukan pada malam hari, pasca shalat Isya’ dan tanpa diawali dengan tidur. Umumnya shalat ini dikerjakan bagi orang yang sulit bangun di malam hari. Hal ini juga bisa dilakukan shalat sunnahnya di malam pada bulan Sya’ban.
Kedua, perbanyak berinteraksi dengan Al-Quran. Baik untuk tilawah, membaca dan menghafal ataupun tadabbur. Barangkali waktu di bulan-bulan sebelum Sya’ban kita terlalu banyak menghabiskan waktu dengan perbuatan yang tidak bermanfaat, lebih banyak bermain media sosial ataupun menghabiskan waktu untuk sesuatu yang kurang berfaedah. Maka di bulan Sya’ban ini sebaiknya kita perbanyak interaksi dengan Al-Quran. Memperbaiki waktu-waktu di bulan sebelumnya.
Ketiga, perbanyak doa dan istighfar. Sebagai manusia tentu kita tidak luput dari salah dan dosa, baik kesalahan dan maksiat yang dilakukan dengan sengaja ataupun tanpa sengaja. Karena itu, sebagai seorang mukmin hendaknya kita menjadikan hari-hari di bulan Sya’ban untuk selalu berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Apalagi pada bulan inilah amalan setahun akan diangkat dan dilaporkan kepada Rabbul Alamin. Maka alangkah indahnya jika kita memperoleh pengampunan dan ridha Allah SWT.
Semoga bermanfaat dan kita bisa mengamalkannya. Aaamiin.