Bersedekah atas nama orang tua, baik yang masih hidup ataupun sudah tiada sangat dianjurkan dalam Islam. Sedekah tersebut bisa menjadi salah satu bentuk bakti atau birrul walidain kepada orang tua. Lalu bagaimana niat sedekahnya? Niatnya cukup di hati, tidak perlu diucapkan.
Hadist Tentang Bolehnya Bersedekah Atas Nama Orang Tua

Terdapat dalil tegas bahwa orang yang bisa menghadiahkan pahala sedekah untuk orang tua yang telah meninggal. Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma :
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أُمّـِيْ افْـتُـلِـتَتْ نَـفْسُهَا (وَلَـمْ تُوْصِ) فَـأَظُنَّـهَا لَوْ تَـكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَـهَلْ لَـهَا أَجْـرٌ إِنْ تَـصَدَّقْتُ عَنْهَا (وَلِـيْ أَجْـرٌ)؟ قَالَ: «نَعَمْ» (فَـتَـصَدَّقَ عَـنْـهَا)
Bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba (dan tidak memberikan wasiat), dan aku mengira jika ia bisa berbicara maka ia akan bersedekah, maka apakah ia memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya (dan aku pun mendapatkan pahala)? Beliau menjawab, “Ya, (maka bersedekahlah untuknya).” (HR. Bukhari Muslim)
Baca juga: Perintah Berbakti pada Orang Tua Disebutkan dalam Al-Quran
Hadiah Anak untuk Orang Tua: Bersedekah Atas Nama Orang Tua

Berdasarkan hadist di atas menjadi dalil tegas bahwa orang yang bersedekah atas nama mayyit, maka pahalanya bisa sampai kepada si mayyit. Bahkan kata Imam Nawawi bahwa pahala sedekah ini bisa sampai kepada mayit dengan sepakat ulama. (Syarh Shahih Muslim, 7/90)
Dalam matan Al-Iqna’ (Kitab Fiqh Madzhab Hambali) menyatakan bahwa semua ibadah yang dilakukan seorang muslim, kemudian pahalanya atau sebagian pahalanya, misalnya setengah pahalanya untuk muslim yang lain, baik masih hidup maupun sudah meninggal, hukumnya dibolehkan. Dan bisa bermanfaat baginya. Karena dia telah mendapatkan pahala. (Al-Iqna’, 1/236)
Sebagian para ulama juga mengatakan bahwa menghadiahkan pahala sedekah bisa diberikan kepada orang yang hidup, dengan sepakat kaum muslimin. Untuk sedekah, bisa bermanfaat bagi yang hidup maupun yang mati dengan sepakat kaum muslimin. Demikian juga dengan doa, bisa bermanfaat bagi orang yang hidup maupun yang mati dengan sepakat kaum muslimin. (Majmu Fatawa Ibnu Baz, 4/348) (sumber: Yufid TV)
Bersedekah Atas Nama Orang Tua, Kebiasaan Baik yang Perlu Dirutinkan

Sedekah kepada orang tua adalah sedekah terbaik. Bahkan kita dan harta kita adalah milik orang tua kita. Karena keberadaan kita saat ini, tidak lain juga atas perjuangan orang tua kita yang telah mendidik dan membesarkan.
“Ketika anda bersedekah, jangan lupa sertai dengan doa. Contoh, anda isi sedekah. Pasti masing-masing anda punya hajat. Saat bersedekah niatkan hal ini, “Ya Allah dengan berkah sedekah ini, kabulkan hajat saya.” Nasihat Syeikh Ali Jaber rahimahullah.
Selain untuk hajat, sedekah juga bisa diniatkan untuk kebaikan orang tua di alam kubur. Niatkan agar pahala sedekah itu mampu menerangi alam kuburnya, dijauhkan dari siksa kubur dan diberikan rahmat Allah Ta’ala.
“Orang tua itu tidak ada batasnya, sekalipun dipisah dengan kata kematian atau sudah meninggal dunia. Boleh sedekah diniatkan untuk orangtua yang sudah wafat. Nanti pahalanya mengalir untuk si mayyit. Itu akan menjadi kebaikan di alam kuburnya. Sedekah bisa dalam apapun. Bahkan saat qurban, bisa diniatkan untuk orang tua. Atau sedekah mushaf, kita niatkan untuk orang tua. Semua sedekah itu yang merasakan manfaatnya adalah yang sudah wafat.” Ujar ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya.
Maka sahabat, jangan ragu dalam kebaikan, termasuk hadiahkan kedua dalam bentuk bersedekah atas nama orang tua. Mudah-mudahan dengan demikian, menjadi keberkahan dan kunci meraih ridhaNya.