Menolong kaum dhuafa, yang merujuk kepada mereka yang kurang mampu dan membutuhkan, adalah salah satu perbuatan mulia yang sangat ditekankan dalam Islam. Perbuatan ini tidak hanya mencakup memberikan materi seperti uang dan makanan, tetapi juga keterlibatan dukungan emosional dan sosial kepada mereka yang sedang kesulitan. Tindakan ini mengandung banyak hikmah, baik untuk penerima maupun pemberi bantuan.
Dalil Tentang Perintah Menolong Kaum Dhuafa
Berikut adalah beberapa dalil dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang perintah menolong kaum dhuafa dan mereka yang membutuhkan:
1. QS. Al-Baqarah: 177
“…sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
2. QS. Al-Ma’un: 1-3
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”
3. QS. At-Taubah: 60
Dalam ayat ini Allah juga memerintahkan kaum muslimin untuk memberikan zakat dan bantuan kepada fakir miskin dan yang membutuhkan, karena ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dalam Islam.
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”
Baca juga: Ketahui Golongan yang Paling Berhak Menerima Infak
4 Hikmah Menolong Kaum Dhuafa
Pertama, menolong kaum dhuafa merupakan wujud nyata dari kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah (2:177) bahwa kebaikan tidak hanya terbatas pada amal ibadah, tetapi juga pada memberi kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang membutuhkan. Dengan menolong mereka, seorang Muslim memperlihatkan rasa empati dan simpati yang mendalam terhadap penderitaan orang lain.
Kedua, menolong kaum dhuafa dapat mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan rasa solidaritas dalam masyarakat. Sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa yang memberi makan orang yang lapar, maka Allah akan memberinya makan di surga.” Dengan berbagi rezeki, kita menghilangkan jarak sosial antara orang kaya dan miskin, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.
Ketiga, menolong kaum dhuafa juga merupakan salah satu cara untuk memperoleh keberkahan dan pahala dari Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Baqarah (2:261), amal yang diberikan kepada orang yang membutuhkan seperti menanam benih yang akan tumbuh berlipat ganda. Dengan membantu orang lain, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan pahala di dunia, tetapi juga di akhirat kelak.
Keempat, memberikan bantuan kepada mereka yang kurang mampu juga melatih kita untuk lebih bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. Ketika kita melihat dan merasakan kesulitan orang lain, kita menjadi lebih sadar akan betapa berharganya nikmat yang kita miliki. Hal ini dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mengikuti Teladan Rasul dalam Berbuat Baik pada Sesama
Menolong kaum dhuafa adalah cermin dari akhlak mulia yang diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan menumbuhkan rasa kepedulian ini, kita tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita sendiri dalam keridhaan Allah. Sebagaimana Allah berjanji dalam banyak ayat-Nya, pahala yang besar menanti bagi setiap orang yang tulus membantu sesama.