Spirit doll yang dikenal sebagai boneka arwah saat ini tengah ramai dibincangkan di Tanah Air, khususnya di ranah media sosial. Entah bagaimana mulanya, namun saat ini banyak dari kalangan artis di Indonesia yang ramai mengadopsi, memelihara, bahkan tak tanggung-tanggung memberikan makan, minum, hingga diajak jalan-jalan selayaknya memelihara ‘makhluk hidup’ atau bahkan mengasuh selayaknya manusia.
Spirit doll yang dijual melalui online shop bahkan mencapai harga Rp 5,5 juta dengan ukuran 70 sentimeter. Ramai dengan fenomena Spirit doll rupanya memunculkan banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan, terutama warganet yang turut menyimak cerita demi cerita seputar Spirit doll yang menuai banyak konflik.
Baca artikel lainnya: Tips Saat Harus Keluar Rumah di Masa Pandemi
Fenomena Spirit Doll
“Punya boneka mainan itu boleh, tapi kalau itu diisi atau dipersepsikan tempat arwah hukumnya tidak boleh memelihara makhluk halus. Kalau disembah musyrik tapi kalau berteman saja berarti berteman dengan jin,” terang KH. Muhammad Cholil Nafis selaku Ketua Bidang Dakhwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Beliau menyampaikan bahwa tidak sepantasnya seorang makhluk memperlakukan boneka seperti anak sendiri, karena itu seperti menduakan Allah SWT. Apalagi ini juga bisa mengundang kepada hal mistis hingga kemusyrikan.
Spirit doll sebaiknya tidak diperlakukan selayaknya anak dengan memberi makan dan minum hingga memperlakukan seperti bayi pada umumnya, namun sebaiknya dana untuk kebutuhan ‘Spirit doll’ disalurkan untuk kebutuhan makan anak yatim faqir miskin hingga dhuafa.
Baca juga: 3 Langkah Wujudkan Resolusi 2022
Bahaya Tren Spirit doll bagi pemilik dan lingkungannya
Dibalik ‘kegemasan’ memelihara Spirit doll bagi pemiliknya, nyatanya ada bahaya dan dampak negatif yang mengintai. Konon ‘katanya’ Spirit doll ini diisi oleh hal-hal gaib yang telah dijinakkan. Jika Spirit doll diagung-agungkan seakan memelihara jin, maka ini sangat rentan untuk merusak keimanan. Boneka yang lucu, yang indah dan banyak digemaskan ini bukan menjadi alasan seseorang untuk menyembah, memuja, hingga mengadopsinya selayaknya anak, padahal bisa menjadi peluang tinggalnya jin-jin di sana.
Hati-hati dengan sifat jin dan setan karena mereka cenderung pintar memanipulasi dan menipu manusia. Jika kebahagiaan yang dicari dengan mengadopsi Spirit doll, maka itu hanya bersifat sementara. Kita tidak pernah tahu bagaimana jin-jin membisikkan hati dan pikiran ke depannya dengan alibi memelihara Spirit doll tersebut.
Hempas Spirit doll, Ambil Peran untuk Menjadi Orang Tua asuh (ABI YATIM)
Pemilik Sprit doll atau boneka arwah berasumsi bahwa semua boneka tersebut bisa menggantikan peran anak, sosok teman, atau keluarga yang bisa menemani dan mengisi warna hidup. Padahal, banyak anak-anak yatim, dhuafa dan faqir miskin yang siap untuk ditolong, diberi makan, dibantu biaya pendidikannya dan biaya hidup sehari-harinya.
Dengan bahagiakan mereka, maka energi positif jelas muncul. Kebahagiaan yang mereka peroleh akan menular kepada donaturnya. Jika anak-anak yatim tersebut berhasil di kemudian hari, tentu kebaikannya juga akan diperoleh kepada orang-orang yang telah membantunya.
Di awal tahun, silahkan sahabat berbagi kepada mereka yang benar-benar berhak menerimanya, seperti berbagi langsung kepada anak yatim dengan program ABI YATIM.
Daftar menjadi orang tua asuh Anak Binaan Yatim UCare melalui https://s.id/AbiYatim2021