Banyak hikmah bulan Ramadan, jika seorang muslim menyiapkan bulan Ramadan dengan baik . Bulan Ramadan yaitu bulan dilipatgandakan pahala, mengerjakan ibadah, bulan penuh berkah, ada malam lailatul qadar yang pasti akan datang sebab sudah dijanjikan oleh Allah SWT. Lalu, apakah kita termasuk orang yang mendapatkannya atau tidak. Tentang agungnya bulan Ramadan, apakah kita tergolong sebagai orang-orang yang mendapatkan atau tidak?
Jika hati seorang muslim penuh kerinduan, maka kita akan bersiap menyambutnya. Bayangkan jika ada tamu yang dihormati datang, pasti akan disiapkan segala sesuatunya dengan baik menyesuaikan seleranya karena kita mencintainya, mengagumi dan menghormatinya. Karena itu, kita harus menyambut Ramadan yang sesuai dengan bulan Ramadan. Seleranya adalah Al-Quran, shalat Tarawih, ibadah dan sebagainya. Kita harus berkeyakinan bahwa Ramadan adalah bulan mulia.
Hikmah Bulan Ramadan Melalui Ibadah Puasa: Meningkatkan Takwa

Kita perlu persiapkan secara dzohir dalam ibadah. Jika endingnya dalam Al-Quran jika kita berpuasa dengan benar maka akan mendapat ketakwaan. Kutiba alaykumus shiyam. Maka kita harus bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
Allah SWT berfirman, artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah: 183)
Nasihat Buya Yahya Terkait Hikmah Bulan Ramadan

Khusus di bulan Ramadan sebagai bulan takwa maka caranya yang utama adalah yang terutama merenung dan mengurangi dosa-dosa. Kebiasaan jelek di bulan Ramadan, harus diubah. Maka para ulama berpendapat diantara bertakwa adalah benar-benar berusaha meninggalkan maksiat. Harus kita dahulukan meninggalkan kemaksiatan, ketimbang yang sunnah. Jangan sampai kebaikan bahkan tidak bisa membayar kejahatannya.
“Orang hebat bukan beribadah harus pergi ke tempat ibadah. Tapi bisa menjadikan semua tempat jadi tempat ibadah. Selagi anda tidak mampu untuk bisa khusyu shalat di Masjid, karena anda mempunyai kewajiban yang lain mencari nafkah, tapi jadikan tempat anda sebagai ibadah. Jadikan semua tempat agar berbeda.” Ujar Buya Yahya.
Menjauh dari kemaksiatan haru dilakukan, apalagi jika telah masuk di bulan Ramadan. Jangan sampai kita campur adukkan keburukan dengan kebaikan. Sudah baik mengerjakan ibadah puasa Ramadan, maka jangan kotorkan dengan perbuatan buruk seperti melakukan maksiat. Seperti memukul, mencaci maki, menghina, dan lainnya.
Baca juga: 5 Ayat Tentang Bulan Ramadan dalam Al-Quran
Anjuran Meninggalkan Maksiat di Bulan Ramadan
Ramadan ini harus berubah untuk meninggalkan maksiat karena dapat menghapus atau merusak pahala. Karena Ramadan adalah bulan ibadah, jangan kita fokus hanya perbanyak ibadah. Tapi memperbaiki urusan kita dengan sesama adalah sangat penting. Memperbaiki hubungan kepada orang tua, suami/istri, anak, tetangga, dsb. Berakhlak mulia itu penting, termasuk di dalam bulan Ramadan.
Dengan mengetahui hikmah bulan Ramadan, semoga menjadikan kita lebih semangat mengencangkan diri agar optimal melakukan amal kebaikan dan menjauhi kemaksiatan. Yang terpenting memang ibadah, tapi jangan lupa untuk meninggalkan segala kemaksiatan dan dosa di dalamnya.
Wallahu’alam!