Sudah tahu apa saja 3 hikmah berkurban?
Tanpa disadari ada manusia-manusia yang memiliki sifat-sifat hewan, karena nafsunya seperti hewan. Bahkan golongan-golongan itulah yang masuk dan menjadi bahan bakar dalam neraka Jahannam. Itu semua sebagai balasan akibat perbuatannya, yang bahkan sifatnya melebihi hewan. Ciri-cirinya telah dengan jelas disebutkan dalam Al-Qur’an.
Dalam surat Al-A’raf ayat 179 yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 179)
“Kalau ada manusia yang sifatnya seperti hewan, maka tugas kita adalah mengembalikan kembali sifat manusianya. Diingatkan bahwa manusia akan wafat dan kembali dengan amalnya. Karena itu kita harus mengembalikan ke asalnya yaitu sisi kemanusiaannya. Kita harus sembelih sifat hewan tersebut dalam momentum Adha atau Idul Adha. Momentum Idul Adha (Udhiyah) yaitu menyembelih hewan di waktu dhuha untuk menghilangkan sifat hewan dalam diri kita sehingga lahir sifat tentram dan damai. Sehingga dengan ibadah kurban tersebut membuat seorang hamba merasa semakin dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”Nasihat ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya.
“Sesuatu yang dekat disebut dengan qooribun, kalau makin dekat tambahkan alif dan nun di ujungnya untuk menunjukkan makna superlatif, maka menjadi qurban (kurban). Dengan berkurban makin dekat kepada Allah SWT. Bagaimana ciri-ciri seseorang kurbannya diterima dengan baik? ketika dirinya makin dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jadi sifat hewaninya sudah berkurang bahkan menipis. Jadi jangan sampai berkurban, tapi kitanya tidak ada apa-apa.” Ungkapnya kemudian.
Baca juga: Keutamaan Melaksanakan Kurban di Hari Raya Idul Adha
3 Hikmah Berkurban
Setidaknya, ada 3 hikmah kurban yang bisa diambil yaitu:
1. Hikmah Berkurban: Wujud Ketaatan Terhadap Perintah Allah SWT
Seruan dan perintah kurban adalah untuk dipatuhi dan dijalankan bagi seorang muslim sebagai bentuk pengorbanan terhadap hal yang dicintainya. Jika menengok dari sejarah, dapat kita pahami bahwa kepatuhan Nabi Ibrahim as. terhadap perintah Allah SWT di atas segala-galanya, ia bahkan rela berkorban untuk menyembelih anak yang dicintainya yaitu Ismail as.
Namun, keikhlasan dan kepatuhan itulah yang akhirnya mendorong pada akhir yang indah. Seorang mukmin sejati tentunya tidak memandang perlu atau tidak, karena jika menengok perintah berdasarkan iman maka segalanya menjadi lebih mudah dan bermakna.
2. Hikmah Berkurban: Ibadah Harta yang Baik
“Allah SWT menggandengkan ibadah shalat dengan kurban. Ulama bersepakat bahwa ibadah yang dilakukan dengan harta yang paling baik adalah menyembelih hewan kurban. Sebagaimana ibadah yang dilakukan dengan fisik paling baik adalah shalat. Keduanya sama-sama ibadah terbaik dengan versi yang berbeda. Kalau kurban ibadah dengan harta, kalau shalat ibadah dengan fisik.” Terang ustadz Hanan Attaki.
3. Hikmah Berkurban: Mendekatkan Diri Kepada Allah dan Menolong Sesama
Kurban adalah ibadah harta dengan cara menyembelih hewan ternak di hari raya Idul Adha. Penyembelihan hewan ternak tidak lain menjadi amalan yang dicintai juga menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Tidak hanya mulia secara agama, berkurban juga menjadi sedekah yang baik untuk membahagiakan sesama. Sebab pada tiap daging kurban dapat membantu mengenyangkan perut saudara, terutama mereka yang berasal dari kalangan dhuafa. Mulianya ibadah kurban tidak hanya bagi yang menjalankannya, tapi juga mengandung kebahagiaan bagi yang menerimanya.