Bagaimana kiat meraih ketenangan, kebahagiaan dan kenyamanan di jiwa?
Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., Imam Besar Masjid Istiqlal menyampaikan seputar kiat meraih ketenangan batin.
Pada dasarnya, mungkin kita bisa membeli kenyamanan di dalam hotel mewah berbintang, kita juga bisa membeli kelezatan makanan di restoran berbintang yang mahal. Tapi yang tidak bisa dibeli adalah ketenangan dan kebahagiaan jiwa.
Cara meraih kebahagiaan dan ketenangan akan berbeda dengan meraih kenyaman, dan kelezatan. Tapi bukan berarti bahwa ketenangan itu tidak bisa dicari. Meskipun tidak bisa dijual tapi bisa dicari. Memang ada perbedaan antara ketenangan dan kenyamanan dan kelezatan. Kalau kelezatan itu bekaitan dengan selera makan, kenyamanan berkaitan dengan tempat atau mungkin juga ada gairah biologis yang diperoleh melalui perkawinan. Tapi kalau ketenangan hanya bisa diraih dengan kedekatan dengan izin Allah.
Resep Al-Quran Tentang Kiat Meraih Ketenangan
Lalu, bacgaimana cara meraih ketenangan ini? Dalam Al-Quran telah disampaikan jawabannya.
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Terjemahan: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d: 28)
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰبٍ
Terjemahan: Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (QS. Ar-Ra’d: 29)
Disampaikan dalam Al-Quran kiat meraih ketenangan yaitu perbanyak mengingat Allah, baik dalam shalat, zikir, tilawah, dsb. Tatmainnul qulub artinya jiwa dan pikiran yang tenang. Bisa kita raih ketenangan ini dengan shalat. Tidak semua shalat.
Kata Rasulullah, ada 2 orang yang sama-sama sedang melaksanakan shalat. Tetapi antara shalat keduanya adalah shalat langit dan bumi. Yang mana shalat langit penuh kekhusyuan, sedangkan shalat bumi hanya shalat biasa, kosong sekedar melakukan kewajiban dan ketaatan.
Baca juga: Renungan Ramadan: Momentum Melatih Kedermawanan
Momentum Bulan Suci, Kiat Meraih Ketenangan dan Kekhusyuan
Imam Besar Masjid Istiqlal kembali mengingatkan bahwa di bulan suci kita belajar meraih ketenangan. Yang mana puasa menghadirkan kesabaran dan ketabahan. Sedangkan shalat mengajarkan ketenangan. Kalau kita mampu menciptakan amaliyah Ramadan, berpuasa di setiap hari sambil melakukan sholat, mungkin juga berkonsentrasi berzikir dan mengaji, maka Insya Allah akan meraih ketenangan. Lebih mudah meraih ketenangan di bulan suci Ramadan, daripada di bulan-bulan lain.
Kalau kita tidak bisa mendapatkan ketenangan dalam bulan Ramadan, maka akan susah jika mendapat ketenangan di luar bulan suci. Karena di bulan suci ada banyak persiapan bagaimana agar kita bisa berkonsentrasi. Maka jika ada orang tidak mampu menciptakan ketenangan dalam bulan suci Ramadan maka dia rugi besar.
Kiat Meraih Ketenangan dan Kebahagiaan
“Mari kita meraih ketenangan, sebab ketenangan modal untuk meraih masa depan. Tanpa ketenangan mana mungkin ada kebahagiaan. Mari kita meraih ketenangan! Sekalipun banyak uang, banyak property belum tentu meraih ketenangan. Banyak orang hidupnya penuh kemewahanan, tapi tidak bisa menikmati lezatnya makanan. Karena puncak kebahagiaan itu adalah kebahagiaan batin. Kalau batin kita bahagia, kalau batin kita tenang dan aman, itu akan memberikan sugesti dan dorongan terhadap fisik kita untuk tenang.”
Karena itu bulan suci ini adalah madrasah untuk meraih ketenangan. Dan mari kita panenkan ketenangan itu usai Ramadan, memupuk kedamaian dalam hati.
Bulan suci sudah setengah jalan, penyesalan akan datang jika momentum Ramadan tak bisa dioptimalkan dalam kebaikan. Karenanya, kami mengajak sahabat darmacare untuk memaksimalkan dan #SegerakanKebaikan melalui ragam program kebaikan UCare Indonesia.
Berikut program-program Ramadan Berseri 1444H dengan tema #SegerakanKebaikan
Sahabat juga dapat menunaikan zakat, infak dan sedekah melalui LAZ UCare Indonesia yang telah memiliki izin Operasional resmi dari Kemenang.
REKENING ZAKAT
BSI 7100300014
Bank Muamalat 3050 7000 73
Bank Mandiri 167 00 555 000 77
A.n Yayasan Ukhuwah Care Indonesia