“Tahukah sahabat tentang macam-macam infak? Lalu, siapa yang paling berhak menerimanya? Adakah dalil atau ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang golongan yang paling utama menerima infak tersebut?”
Macam-Macam Infak
Infaq itu bahasa singkatnya nafkah. Ustadz Adi Hidayat dalam satu kesempatan menyampaikan bahwa infak itu dibagi 2: Pertama, infak wajib. Kedua, infak sunnah.
Infak wajib seperti nafkah dari suami kepada istri, cek surat An-Nisa ayat 34. Suami adalah pelindung, pengayom dan pemberi nafkah bagi istrinya. Nafkah itu kewajiban yang melekat pada suami yang akan mencukupi dalam kebutuhan di dalam rumah tangganya.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.“(Surat An-Nisa’: 34)
Kalau infak sunnah diberikan jika infak yang wajib sudah selesai ditunaikan dan mencukupi kebutuhan. Bila masih ada sisa harta dari infak yang wajib, maka kelebihannya itu sebagai peluang ibadah yang Allah titipkan untuk kita yaitu untuk infak kepada yang lainnya. Cara menggunakan infak sunnah yaitu infak secara materi, bisa memberikan makanan, minuman, pakaian, uang, dan lainnya.
Baca juga: 4 Makna Berinfak di Jalan Allah
Kepada Siapa Sebaiknya Infak Diberikan?
Terkait siapa saja infak sebaiknya diberikan, Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjelaskannya dalam Al-Quran.
سْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Artinya: “Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan“. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah: 215)
Macam-macam Infak dan Golongan yang Paling Berhak Menerimanya
Infak juga harus diberikan yang terbaik, salah satunya yang diutamakan adalah infak untuk orang tua. Kemudian keluarga dekat (Keluarga dekat lingkup mahram seperti adik, kakak, dsb), keluarga jauh (bisa tetangga, sahabat, dsb), Maka berikan infak kepada mereka, kemudian anak yatim (yatim kaya atau yatim fakir miskin). Bila anak yatim miskin dapat bagian dari zakat karena miskin masuk dalam asnaf zakat. Tapi bila anak yatim kaya dapat bagian dari infak. Maka anak yang ditinggalkan itu, boleh kita berikan infak.
Adapun infak kepada anak yatim sebagaimana yang juga pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Manakala beliau lewat dan melihat seorang anak yatim bersedih. Kata Nabi, “Kenapa kamu bersedih dan tidak bermain dengan anak yang lain?”
Anak itu menjawab, “Ya Rasulullah, baju saya jelek. mainan saya jelek, saya malu bermain dengan mereka.”
Kemudian Rasulullah berkata, “Apakah engkau rida bila aku menjadi ayah angkatmu sekarang, dan engkau menjadi saudara Hasan dan Husein.”
“Saya rida Ya Rasulullah.” Jawab anak tersebut.
Maka oleh Nabi diberikan infak dengan memberikan pakaian dan mainan terbaik, sehingga anak tersebut bisa bergabung untuk bermain bersama teman-temannya yang lain. Hingga teman-temannya pun bertanya dan anak yatim tersebut pun menceritakan semua yang dialaminya.
Sahabat, itulah tadi macam-macam infak dan kepada mana saja golongan-golongan yang utama untuk menerimanya. Namun sahabat juga bisa untuk tetap berbagi, menolong dan meringankan saudara-saudara kita yang juga membutuhkan di luaran sana. Insya Allah setiap kebaikan memiliki nilai keberkahan.
Bismillah, rutin berbagi dengan membiasakan infak dan sedekah.
REKENING INFAK
BSI 685 664 7010
BCA 066 327 1960
Mandiri 167 000 2432 085
A.n Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
Informasi lengkap dan konfirmasi:
Telp. (021) 8896 0316
Konfirmasi: 0822 2333 9773