Apa saja ragam keutamaan awal Ramadan yang perlu kita ketahui?
Keutamaan Awal Ramadan
Di antara keutamaan awal Ramadan yaitu melimpahnya karunia seperti ampunan.
Berlimpahnya anugerah berupa ampunan kepada seluruh hambaNya tanpa terkecuali. Terkait dengan ini Nabi memberikan kabar gembira yang disampaikan dalam hadist,
Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam berkata,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
Siapa saja yang mampu melaksanakan puasa Ramadan selam sebulan sebab keimanannya sebagai bukti kepada Allah untuk menaati perintahNya. Di antara syarat ibadah adalah dengan mengutamakan kepentingan iman dalam bentuk penyembahan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dia buktikan keimanannya itu dengan ibadah seperti shalat dan puasa.
Itulah sebabnya perintah puasa itu ditunjukkan kepada orang yang beriman. Diimplementasikan dalam bentuk puasa Ramadan sebagaimana surah Al-Baqarah ayat 183.
Jika benar puasa untuk mengharap ridha Allah dan diiringi dengan evaluasi, maka ketika seorang melakukan puasa karena Allah SWT dan dia jaga hukum-hukum Allah. Maka sepanjang puasanya, ia berpotensi mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Baca juga: Hikmah Puasa untuk Mencapai Takwa
Dua Kebahagiaan untuk Yang Berbuka Puasa
Dalam hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman,
للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه
“Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi)
Bagi orang berpuasa ada dua kebahagiaan yaitu saat ia berbuka dan ketika ia kembali pada RabbNya sebab pahala puasanya. Ada peluang ampunan dosa didapatkan. Bahkan ada satu pintu Bernama Rayyan yang hanya dimasuki oleh ahli puasa. Di antaranya orang yang berhasil puasa dan mengevaluasi puasanya karena Allah SWT.
Arahan Ustadz Adi Hidayat Tentang Awal Ramadan
“Mari saling mendoakan sejak awal menjalani ibadah puasa ini sampai ujungnya, tidak ada di antara kita yang tidak punya kesalahan. Yang dibawa ke akhirat bukan berapa banyak uang kita, bukan berapa tinggi status kita, bukan berapa luas ilmu kita, bukan berapa kuat tenaga kita, yang dibawa adalah timbangan antara pahala dan dosa kita. Berapa banyak amal solehnya, berapa banyak amal salahnya. Ketika ditimbang, apa yang bisa menutupnya? Maka kasih Allah menghadirkan Ramadan untuk kita bukan yang lain. Memberikan sebuah kesempatan yang dalam agar kita mampu memanfaatkannya dengan mengevaluasi diri dan berharap Allah membuat kita lebih baik dari hari-hari yang sebelumnya.” Nasihat ustadz Adi Hidayat.