Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Maal dalam Islam
hukum zakat tanpa ijab kabul

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Apa perbedaan zakat fitrah dan zakat maal?

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Dalam ajaran Islam, zakat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Keduanya memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan mendistribusikan kekayaan kepada yang berhak, namun terdapat perbedaan signifikan dalam hal ketentuan, waktu, dan jumlah yang harus dikeluarkan.

7 Poin Tentang Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Maal

perbedaan zakat fitrah dan zakat maal

Berikut penjelasan mengenai perbedaan zakat fitrah dan zakat maal:

1. Definisi Zakat Fitrah dan Zakat Maal

  • Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim menjelang Idul Fitri sebagai penyucian jiwa dan penyempurna ibadah puasa di bulan Ramadhan. Zakat ini bersifat pribadi dan harus ditunaikan oleh setiap individu yang memenuhi syarat, termasuk bayi yang baru lahir.
  • Zakat Maal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta atau kekayaan yang dimiliki seseorang, yang telah mencapai nisab (batas minimal) dan telah dimiliki selama satu tahun. Zakat maal mencakup berbagai jenis harta seperti penghasilan, emas, perak, hasil perdagangan, dll.

2. Waktu Penunaian

perbedaan zakat fitrah dan zakat maal
  • Zakat Fitrah wajib dikeluarkan pada bulan Ramadhan, paling lambat sebelum shalat Idul Fitri. Tujuannya adalah agar semua umat Islam, termasuk fakir miskin, dapat merayakan hari raya dengan layak.
  • Zakat Maal tidak terikat oleh waktu tertentu. Zakat maal dikeluarkan ketika harta yang dimiliki telah mencapai nisab dan dimiliki selama satu tahun penuh (haul). Dengan demikian, zakat maal dapat dikeluarkan kapan saja sepanjang tahun asalkan syarat nisab dan haul terpenuhi.

3. Besaran yang Dikeluarkan

  • Zakat Fitrah memiliki jumlah yang tetap dan umumnya berupa makanan pokok seperti beras, gandum, atau kurma sebanyak 1 sha’ (setara dengan ± 2,5 kg atau 3,5 liter). Di beberapa tempat, zakat fitrah dapat diganti dengan uang sejumlah harga makanan pokok tersebut.
  • Zakat Maal dihitung berdasarkan persentase dari harta yang dimiliki. Persentasenya berbeda tergantung jenis harta. Misalnya, zakat emas dan perak dikenakan 2,5%, sedangkan zakat hasil pertanian bisa mencapai 5% hingga 10%, tergantung pada cara perolehannya (beririgasi atau tidak).

4. Syarat Wajib

perbedaan zakat fitrah dan zakat maal
  • Zakat Fitrah diwajibkan kepada setiap individu muslim yang mampu, tanpa syarat nisab atau jumlah kekayaan tertentu. Zakat fitrah juga diwajibkan bagi orang yang menanggung nafkah keluarga, sehingga seseorang harus mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan tanggungannya (anak, istri, dll.).
  • Zakat Maal diwajibkan hanya bagi muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nisab dan dimiliki selama satu tahun (haul). Tidak semua orang wajib mengeluarkan zakat maal, hanya mereka yang hartanya memenuhi syarat ini.

5. Penerima Zakat

perbedaan zakat fitrah dan zakat maal

Baik zakat fitrah maupun zakat maal memiliki delapan golongan penerima yang sama, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, yaitu:

  1. Fakir
  2. Miskin
  3. Amil (pengelola zakat)
  4. Mu’allaf (orang yang baru masuk Islam)
  5. Hamba sahaya (riqab)
  6. Orang yang berhutang (gharim)
  7. Fi sabilillah (pejuang di jalan Allah)
  8. Ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal)

Namun, zakat fitrah lebih ditekankan untuk diberikan kepada fakir miskin agar mereka dapat merayakan Idul Fitri dengan layak. Sedangkan zakat maal didistribusikan secara lebih luas kepada seluruh golongan penerima zakat.

6. Tujuan dan Fungsi

  • Zakat Fitrah berfungsi sebagai bentuk penyucian diri dan penyempurna ibadah puasa. Zakat ini bertujuan untuk membersihkan jiwa dari dosa-dosa kecil yang mungkin dilakukan selama bulan Ramadhan serta membantu fakir miskin agar dapat merayakan Idul Fitri dengan kebahagiaan.
  • Zakat Maal berfungsi untuk membersihkan harta yang dimiliki seseorang, sekaligus membantu mendistribusikan kekayaan secara adil di masyarakat. Zakat maal berperan dalam mengurangi kesenjangan sosial dan membantu orang-orang yang membutuhkan agar dapat memperbaiki taraf hidup mereka.

Baca juga: Pembahasan Zakat Maal: Fungsi, Syarat dan Macam-macamnya

7. Objek Zakat

perbedaan zakat fitrah dan zakat maal
  • Zakat Fitrah objeknya adalah individu, yaitu setiap muslim yang wajib menunaikannya untuk dirinya dan orang yang menjadi tanggungannya.
  • Zakat Maal objeknya adalah harta, baik berupa uang, emas, hasil pertanian, atau kekayaan lainnya yang dimiliki oleh seorang muslim. Zakat maal dikenakan pada harta yang berkembang atau berpotensi berkembang.

Kesimpulan Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Maal

Zakat fitrah dan zakat maal adalah dua bentuk zakat yang berbeda baik dari segi waktu penunaian, besaran yang dikeluarkan, maupun objeknya. Zakat fitrah bersifat pribadi dan diwajibkan bagi setiap muslim pada akhir Ramadhan untuk menyucikan diri dan membantu fakir miskin merayakan Idul Fitri. Sementara itu, zakat maal berfokus pada kekayaan yang dimiliki seseorang dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan ekonomi serta membantu mereka yang membutuhkan sepanjang tahun.

Dengan menunaikan kedua jenis zakat ini, umat Islam diharapkan dapat membersihkan diri, hartanya, serta ikut serta dalam mendukung kesejahteraan sosial di lingkungannya.

Ingin bayar zakat maal bersama UCare? Mari tunaikan kewajiban zakat maal  di sini!

Atau Melalui Rekening Zakat :
BSI 7100300014
Bank Mandiri 167 00 555 000 77
Semua Rekening A.n Yayasan Ukhuwah Care Indonesia

More
articles