Banyak keistimewaan menyantuni anak yatim bila dilakukan dengan murni mengharap keridaan Allah SWT. Setiap manusia dianjurkan untuk banyak berbuat baik tentunya disertai dengan keikhlasan. Salah satu yang sangat ditekankan dalam agama Islam adalah berbuat baik kepada anak yatim. Apalagi mereka adalah makhluk yang lemah sebab ketiadaan sosok bapak dalam hidupnya.
Raih Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim
Karenanya, bagi siapa saja yang menyertai hingga memuliakan anak yatim dalam hidupnya maka ada keistimewaan juga yang akan diperoleh. Rasulullah SAW bahkan menyampaikan bahwa Rasulullah bersama orang yang peduli kepada anak yatim, bukan hanya memberi makan, tapi juga sandang, pangan, papan hingga pendidikan. Ia bersama dengan Rasulullah SAW di hari kiamat. Maka bayangkan betapa besar pahala yang diperoleh insan beriman dengan menyantuni anak yatim.
Dalam hadist disebutkan, Dari Sahl ibnu Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.” [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya]. (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 135. Hadits ini sahih sebagaimana dikatakan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 800)
Hadist Tentang Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim
Nabi SAW pun ketika menyuruh kita peduli kepada anak yatim, dengan mengusap kepala anak yatim maka akan lembut hati orang yang menyantuninya.
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rasulullah saw, maka beliau bersabda: ‘Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin. ‘” [HR. Ahmad dengan perawi shahih].
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.”(HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas)
“Sebaik-baik rumah kaum Muslimin adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan seburuk-buruk rumah kaum Muslimin adalah rumah yang menampung anak yatim tetapi diperlakukan dengan buruk.” (HR Ibnu Majah).
Baca juga: 5 Cara Memuliakan Anak Yatim
Karena itulah siapa yang diberikan kelebihan pada hartanya, hendaknya dapat memberikan kelebihannya dengan berbagi untuk anak yatim. Bisa mulai dengan menyantuni mereka, membiayai keperluan hidup mereka atau menyenangkan hati mereka dengan berbagi THR untuk yatim.
Perintah untuk Mengasihi & Menyantuni Anak Yatim
Dalam Al-Quran, surat Al-Ma’un dijelaskan tentang ciri-ciri orang yang mendustakan agama.
Allah SWT berfirman, artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS. Al-Ma’un: 1-7)
Dari surat Al-Ma’un, maka kita dapat mengambil kesimpulan agar tidak termasuk golongan orang yang mendustakan agama maka harus memperhatikan beberapa hal. Di antaranya mau menyantuni serta memuliakan anak yatim, senang untuk memberi makan orang miskin, beribadah atau shalat dengan hati yang ikhlas lillahi Ta’ala bukan karena riya dan juga mau menolong sesama dengan sedekah.
Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita, “Siapa yang punya harta, bersedekahlah dengan hartanya. Punya ilmu, bersedekahlah dengan ilmunya.” Sehingga dapat diartikan bahwa sedekah tidak hanya dalam bentuk harta, dalam bentuk tenaga, ilmu bahkan berbuat baik sekalipun.
Adapun cara memuliakan dan menyantuni anak yatim adalah dengan memberi makan, pakaian, bantu tempat tinggal, hingga bantukan biaya pendidikan atau biaya kehidupan sehari-harinya.
Bismillah, Ramadan berkah dengan berbagi untuk yatim dan dhuafa. Bahagiakan Anak Yatim Setiap Saat, Yuk Sedekah untuk Mereka!
Bismillah, Santunan Yatim Bahagia, klik: https://bantusesama.co/SedekahYatim
Bantuan Pendidikan Anak Yatim, klik: https://bantusesama.co/PendidikanAnakYatim