Seorang muslim hendaknya menjadikan shalat kunci mendapat pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena dengan mengoptimalkan sabar dan shalat, menjadi penolong bagi hamba-hambaNya yang ingin mendapatkan kemudahan di setiap urusan.
Ayat Tentang Sabar dan Shalat Kunci Mendapat Pertolongan Allah SWT
Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِين
Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,” (QS. Al-Baqarah: 45)
Shalat Bentuk Penghambaan Kepada Allah SWT
Shalat yang dilakukan dengan Iman akan dibalas oleh Allah sesuai kadar keimanannya. Ketika shalat dengan gerakan menghamba, maka statusnya dari manusia biasa menjadi abdun (hamba). Nabi Muhammad disebut abdun dalam surat Al-Isra ayat 1.
Baca juga: 4 Kriteria Memilih Pemimpin Ala Rasulullah SAW
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Ketika mendapatkan kedudukan itu yang disebut adalah abdun. Nabi Zakaria ra. ketika akan diangkat staustnya dari suami menjadi ayah, dikabulkan dan diberikan anugerah disebut dengan abdun. Nabi Nuh as. diangkat status memimpin kelompok begitu diangkat statusnya adalah abdun (qs. 17 ayat 3).
“(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.” (QS. Al-Isra: 3)
Abdun adalah sifat penghambaan, semakin tinggi ibadahnya, semakin diangkat kedudukannya. Kalau tinggi direndahkan, kalau rendah ditinggikan (kedudukan/derajatnya). Nabi tinggi kedudukannya salah satunya karena faktor ibadahnya. Di antaranya shalatnya.
Shalat Kunci Mendapat Pertolongan Allah dan Wujud Syukur
Kesaksian sayyidah Aisyah ra. ketika kedatangan tabiin dan ditanya tentang bagaimana shalat Nabi, sayyidah Aisyah ra menjawab tentang panjang dan bagusnya shalat Nabi Muhammad SAW. Syukur para Nabi zaman dahulu adalah membuktikannya dengan ibadah. Para Nabi itu kalau dapat nikmat apapun maka yang dilakukan adalah syukur. Dan, syukurnya dilakukan dengan ibadah. Mensyukuri nikmat kelahiran Nabi SAW di antaranya beliau mendirikan ibadah dengan puasa.
Diangkat Derajat karena Penghambaan dalam Shalat
Ketika kita menghamba dalam shalat, itu adalah jembatan pertama bagi Allah untuk mengangkat kita dengan derajat tertinggi.
“Ketika ada panggilan hayya alas shalah. Rasakan panggilan itu ingin mengangkat derajat kita. Jika panggilan shalat hanya jadi tuntutan, maka itu jadi beban. Tapi ketika sudah merencanakan, begitu kita bangun tidur (Allahu Akbar-Allahu Akbar) maka sudah siapkan rencana, kita minta perlindungan dan pengangkatan. Jadi orang Islam, bangun dari tidur dia sudah punya rencana. Dan rencana itu dibawa minta menghadap kepada Allah dalam shalat kita minta kemudahan.” tutur ustadz Adi Hidayat.
