Banyak cara meraih cinta Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seorang mukmin tentu berharap agar menjadi satu diantara hamba-hamba yang dicintai Allah. Pada dasarnya, Allah SWT akan memberikan kepada orang mukmin rasa kasih sayang dan cinta yang disebabkan atas dasar keimanan. Kasih sayang itu terbangun karena taqarrub, kebaikan, dan sedekah yang mereka lakukan. Semua ini merupakan faktor-faktor yang akan mendatangkan kasih sayang di dunia di antara sesama makhluk, baik yang beriman maupun yang kafir.
Hubungkan Cara Meraih Cinta Allah
Seorang mukmin akan merasaka kasih sayang kepada mukmin lainnya, merasakan ketenangan dan kedamainan yang ada pada dirinya, seolah-olah ada ikatan baik antara mukmin yang satu dengan yang lainnya. Itu semua terjadi karena adanya ikatan keimanan dan dikuatkan karena iringan amal sholeh yang diperbuatnya.
Dalam hadist qudsi disebutkan, “Tidaklah seorang hamba menghadap kepadaKu dengan hatinya, kecuali aku jinakkan hati orang-orang mukmin kepadaNya.”
Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya apabila Allah Tabaraka wa Ta’ala mencintai seorang hamba, Dia akan memanggil Jibril dan berfirman, ‘Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba, maka cintailah olehmu hambaKu itu.’ Maka Jibril pun mencintainya. Kemudian, Jibril memanggil yang ada di langit dan berkata, ‘Sesungguhnya Allah mencitai si fulan, maka cintailah oleh kalian dirinya.’ Maka penduduk langit pun mencintainya sehingga dikabulkanlah segala doa hamba tersebut di dunia.” (HR. Al-Bukhari, Ahmad dan Muslim)
Baca juga: Reminder! 3 Cara Membalas Kebaikan Orang Lain
3 Cara Meraih Cinta Allah
Cinta Allah SWT dapat diraih dengan tig acara, yaitu:
- Selalu menyadari perkataan
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا
Latin: Rodhitu billahi rabba, wa bil-islami dina, wa bi Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallama nabiyyan wa rasula.
Artinya: “Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul.”
- Menjadikan Rasulullah sebagai teladan. Sebagaimana dalam firmanNya,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)
- Barang siapa yang merasakan kelembutan tauhid, niscaya dia akan meraih ma’rifat. Dan siapa saja meraih ma’rifat, niscaya dia akan tenggelam halam indahnya ma’rifat. Kita harus selalu bertasbih yang akan membantu kita untuk selalu bersikap sungguh-sungguh tidak hanya dalam berperang. Sesungguhnya sikap sungguh-sungguh dalam menata hati adalah persoalan yang lebih sulit. Karenanya, dari sini kita mengetahui bahwa Allah SWT kan memasukkan kita dalam cintaNya, pertolonganNya, dan kasih sayangNya.
Baca juga: 3 Golongan Umat pada Hari Kiamat
Cara Meraih Cinta Allah dan Pembuktian Cinta Pada-Nya
Bukti dari cinta yang utuh adalah ketika seorang hamba senantiasa mengerjakan kewajibannya. Selama seorang hamba mengerjakan kewajibannya dan memenuhi tugas seorang hamba, maka Allah pasti akan mencintai hamba tersebut. Kendati demikian, semua kewajiban yang Allah SWT telah perintahkan juga bagian dari nikmat, karena itu semua akan memberikan kebaikan dan manfaat untuk hamba sendiri.
Mari sempurnakan kebaikanmu dengan berbagi untuk sesama.
Sedekah online melalui bantusesama
Atau ke nomer berikut:
BSI 685 664 7010
Mandiri 167 000 2432 085
BCA 066 327 1960
Bank Muamalat 3050 7000 73
A.n Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
Informasi lengkap dan konfirmasi:
Telp. (021) 8896 0316
Hotline. +62 8222 3339 773
Referensi: ‘Iwadh, Ahmad ‘Abduh, 2008, Mutiara Hadis Qudsi Jalan Menuju Kemuliaan dan Kesucian Hati, Bandung: PT Mizan Pustaka