Tanda cinta kepada Rasulullah SAW semestinya perlu diresapi seorang muslim, sebab mencintai dan mengimani Nabi dan Rasul adalah bagian dari rukun iman. Kecintaan kepada Nabi adalah sebuah kewajiban. Terlebih Rasulullah adalah utusan Allah untuk menyampaikan kebenaran kepada umat manusia agar bisa selamat di dunia dan akhirat. Namun rasa cinta saja tidak cukup, Rasulullah harus lebih dicintai melebihi segala sesuatu termasuk dirinya sendiri.
Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman artinya: “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri…” (QS. Al-Ahzab: 6)
Tanda Cinta kepada Rasulullah
4 Tanda Cinta Kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, di antaranya:
1.Banyak menyebut dengan bershalawat kepadanya. Barangsiapa yang menyukasi sesuatu maka ia banyak menyebutnya. Jangan sampai sebaliknya, kita justru masuk ke dalam kategori orang yang pelit sebab tidak bershalawat kepadanya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْبَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Orang yang bakhil (pelit) adalah orang yang apabila namaku disebut di sisinya, dia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)
2. Rindu untuk bertemu dengan Nabi. Orang yang mencintai, tentu memiliki perasaan rindu untuk bertemu dengan yang dicintai.
3. Mengagungkan dan memuliakan Nabi ketika namanya disebut.
Berkata Ishaq: “Para sahabat Nabi SAW sepeninggal beliau tidak menyebut nama beliau kecuali dalam keadaan khusyu’, gemetar kulit-kulit mereka dan mereka menangis.”
4.Menjadikan akhlak Rasulullah sebagai suri tauladan.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Baca juga: 7 ADAB TIDUR SESUAI SUNNAH RASULULLAH SAW
Meneladani Akhlak Nabi: Tanda Cinta kepada Rasulullah SAW
Dikatakan bahwa Rasulullah adalah manusia paling mulia akhlaknya. Bahkan sampai ‘Aisyah berkata: “Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an”. Dapat diartikan bahwa akhlak Rasulullah begitu mulia karena menghiasi dirinya dengan pengamalan dan hukum yang tertuang dalam Al-Qur’an.
Maksudnya beliau melazimkan diri beliau untuk tidak melakukan sesuatu kecuali apa yang diperintahkan oleh Al-Qur’an. Beliau juga merupakan manusia paling berani, terlebih lagi di saat dahsyatnya peperangan pada masanya.
Beliau juga manusia paling lembut, tidak pernah membalas dendam. Namun meski begitu, Rasulullah adalah orang paling tawadhu’ dan lebih pemalu dari Wanita yang berada dalam pingitan, dan beliau juga paling baik kepada keluarganya, serta paling kasih kepada sesama. (Tafsir Al-‘Usyr Al-Akhir, hal. 118)
Mari meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan kita. Jadikan itu semua sebagai pembuktian tentang rasa cinta kita kepada baginda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.
