Tahukah sahabat bahwa sunnah makan sahur adalah salah satu amalan yang dicontohkan Rasulullah SAW?
Umat Islam disunnahkan untuk makan sahur sebelum menunaikan puasa. Dengan makan sahur akan lebih menguatkan kita dalam berpuasa, juga di dalamnya terdapat keberkahan. Tujuan makan sahur juga adalah untuk menyelisihi ahli kitab. Begitu pula makan sahur semakin menguatkan untuk shalat Shubuh. Allah dan malaikat-Nya pun bershalawat pada orang-orang yang makan sahur.
Sunnah Makan Sahur Sebagai Rangkaian Ibadah Ramadan
“Sangat dianjurkan sahur dalam rangkaian ibadah Ramadan. Sahur pada mulanya menunjuk pada waktu singkat menjelang datangnya fajar. Jika fajar 04.43 WIB, maka kita bisa ambil 30 menit ke belakang adalah waktu sahr. Jamaknya adalah asharun. Di dalam Al-Quran, Allah memuliakan orang-orang yang beristighfar di waktu sahr.” Tutur ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, Allah Ta’ala berfirman:
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS. Az-Zariyat: 18)
Ada segolongan orang takwa, setelah tahajud ia menyibukkan diri dengan banyak istighfar kepada Allah. Bahkan Allah kelompokkan golongan tersebut sebagai orang yang imannya cukup kuat. Sebagaimana dalam surah Ali Imran ayat 17,
لصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
“(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.”
Sahur Merupakan Aktivitas yang Dilakukan Waktu Singkat Sebelum Fajar
Sahr merupakan waktu singkat. Aktivitas yang dikerjakan di waktu sahr disebut dengan sahur. Maka jika disandingkan aktivitas ini dengan makan, menjadi bagian sunnah yang diisyaratkan dalam Al-Quran. Makan dan minum senyamannya. Hal ini juga sebagai pembeda daripada ahli kitab yang mana mereka berpuasa sampai dengan malam harinya. Hal ini sebagai penguat bahwa puasa Ramadan yaitu mulai dari fajar sampai dengan maghrib. Maka aktivitas makan dan minum di waktu sahr inilah yang dinamakan sahur.
Baca juga: Sunnah Bersegera untuk Berbuka Puasa Ketika Magrib Tiba!
Sunnah Makan Sahur, Amalan Istimewa yang Dicontohkan Rasulullah SAW
Dalam sahur, Nabi memberikan satu keistimewaan amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW: Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad, 3:44. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih dilihat dari jalur lain).
Jadi ada keberkahan pada aktivitas sahur menjelang puasa. Umumnya orang menjadikan ini paling nyaman untuk tidur, tapi Nabi memotivasi kita untuk makan dahulu. Berkah dalam bahasa Arab dipahami sebagai bertambahnya nilai kebaikan disertai konsistensi dalam penunaiannya. Kebaikan itu cenderung konsisten untuk melakukannya.
2 Makna Keberkahan dari Sunnah Makan Sahur
Pertama, keberkahan dalam sahur ini, dari sudut fisik untuk menguatkan kita saat berpuasa, dibanding makan jam 8 atau 10 malam. Namun ketika itu dikerjakan, durasi menahan lapar haus saat berpuasa terasa pendek dan menjadi energi untuk tubuh kita.
Kedua, secara maknawi pada keberhasilan melaksanakan sunnah Nabi. Suksesnya itu taktala makanan dan minuman menjadi tenaga untuk meningkatkan konsisten ibadah saat berpuasa. Jika yang dimakan dari sesuatu yang halal maka bisa meningkatkan semangat ibadah dan ragam kebaikan lainnya.
Maka jadikan waktu sahur itu untuk terus semangat dan berbuat optimis dalam kebaikan. Pertama, jadikan waktu sahur sebagai untuk mengikuti sunnah Nabi SAW. Kedua, berdoa kepada Allah agar diberi kemampuan yang dengan itu bisa meningkatkan ibadah kita.