Begini Cara Pandang Muslim yang Kaya, Sudah Coba?
Ancaman Bagi Orang yang Tidak Membayar Zakat

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Begini Cara Pandang Muslim yang Kaya

Salah satu cara pandang muslim yang kaya adalah ia bekerja semata-mata untuk ibadah. Karena ia menyadari pekerjaan dan nantinya semua harta yang didapat adalah titipan Allah SWT adalah sebagai sarana dan prasarana untuk ibadah dan beramal sholeh. Salah satunya ialah ketika ia diberikan kelebihan rezeki dan kemampuan untuk menunaikan zakat. Karena orang yang membayar zakat tentunya ada harta yang harus dizakati.

Dalam Al-Quran disebutkan,

وَٱلَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَوٰةِ فَٰعِلُونَ

Arab-Latin: wallażīna hum liz-zakāti fā’ilụn

Artinya: “dan orang-orang yang menunaikan zakat,” (QS. Al-Mu’minun: 4)

 

Cara Pandang Muslim yang Kaya Menurut Ustadz Adi Hidayat

Cara Pandang Muslim yang Kaya

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa zakat itu visi, bukan sebatas kewajiban saja. Muslim tadi akan berusaha mampu berzakat selama hidup. Maka kalau ingin masuk kategori surga Firdaus, bekerja untuk tujuan ibadah supaya bisa zakat, bisa infak dan lainnya.

“Zakat itu kalau benar bisa kita kerjakan, maka akan ada karunia dari Allah. Pertama menambah bekal kemuliaan akhirat. Kedua melimpahkan seluruh bekal keperluan dunianya.” Ungkap ustadz Adi dalam kajiannya.

Apalagi zakat itu 2,5% (standarnya). Sehingga bila seorang muslim memandang dirinya kaya maka mulaikan niat kekayaan tersebut semata-mata untuk ibadah. Mulainya dengan doa, di samping ikhtiar tentunya. Contohnya, “Ya Allah izinkan saya bisa berzakat untuk sesama sebanyak 25 juta untuk bisa kubagikan dengan orang-orang yang kurang mampu,”

Maka tentunya akan mudah bagi Allah pada saatnya memberikan rezeki uang 1 milyar. Karena 2,5% dari 1 Milyar adalah 25 juta. Tentunya terlepas dari itu semua, setiap muslim hendaknya memandang baik bahwa pada apa yang kita miliki itu tidak sepenuhnya harta kita, namun ada harta atau bagian orang lain yang Allah titipkan dalam harta tersebut.

Baca juga: Mengapa Zakat Diwajibkan Bagi Setiap Muslim?

Belajar dari Kisah Abdurrahman bin Auf: Cara Pandang Muslim yang Kaya

Cara Pandang Muslim yang Kaya

Sahabat Abdurrahman bin Auf adalah orang paling kaya, pernah paling kaya di Mekkah sebab dirampas hartanya. Belum lagi beliau mendapat ancaman dari kafir pada saat itu. Namun, Abdurahman bin Auf memiliki bekal pendidikan shalat khusyu dari Nabi. Dilatih dari Nabi 3 hal, gerakannya, bacaannya dan hikmahnya.

Cara Pandang Muslim yang Kaya

Secara singkat, beliau hijrah ke Yatsrib (Madinah) dan disambut oleh orang paling kaya di Madinah. Lalu, orang kaya tadi menawarkan setengah hartanya dan wanita paling cantik di Madinah untuk dipilih Abdurrahman bin Auf. Namun Abdurrahman bin Auf justru tidak memilih itu semua, ia hanya menjawab, “Semoga Allah memberi Anda pahala. Cukup tunjukkan kepadaku dimana pusat bisnisnya.”

“Kalau masih mampu meneggakkan diri kita, jangan gantungkan kehidupan pada orang lain.”

Setelah 2 tahun kemudian dari penyalur kambing kemudian hartanya bertambah, Abdurrahman bin Auf akhirnya menjadi orang paling kaya nomer satu kala itu di Madinah. Pekerjaannya setiap bulan setelah kaya dan sepeninggal Nabi, hanya menyantuni semua orang di Madinah, memberikan modal, dan mendapatkan infak dari Abdurrahman bin Auf, yang belum bekerjapun diberikan pekerjaan. Ia cari kerja hanya untuk beramal. Hartanya tidak berkurang, justru semakin kaya.

Ada riwayat yang perlu diverifikasi tapi dikatakan benar, ketika heboh datang hartanya Abdurrahman bin Auf, kata sayyidah Aisyah ra. “Aku mendengar hisabnya Abdurrahman bin Auf itu tidak mudah.” Namun beliau (Abdurrahman bin Auf)  menjawab, “Semua yang ada sekarang aku sedekahkan untuk kepentingan umat Islam.”

MasyaAllah sahabat, betapa luar biasanya perjuangan dan cara pandang muslim yang kaya seperti sosok sahabat Abdurrahman bin Auf. Tentunya, ini menjadi hikmah yang dapat kita petik yaitu cara pandang muslim yang kaya salah satunya adalah dengan menjadikan harta kekayaan, kesuksesan dan apapun yang dimiliki itu semua sebagai sarana untuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mudah-mudahan salah satu orang kaya berikutnya adalah kita semua!

 

 

 

More
articles