Ramadan bulan Al-Quran, bagaimana maksudnya?
Di bulan Ramadan diturunkan Al-Qur’an secara utuh dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia atau ketika itu diturunkan permulaan wahyu. Dalam hadits dari Watsilah bin Al-Asqa’ radhiyallahu ‘anhu disebutkan secara marfu’—sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Lembaran-lembaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam diturunkan pada awal malam Ramadan. Taurat diturunkan setelah 6 Ramadan. Injil diturunkan setelah 13 Ramadan. Dan Al-Qur’an diturunkan setelah 24 Ramadan.” (HR. Ahmad, 4:107; Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, 22:75. Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, no. 1575). Berarti bulan Ramadan adalah bulan mulia karena Allah telah memilih bulan Ramadan untuk diturunkannya Al-Qur’an dan kitab ilahiyah lainnya.
Ramadan Bulan Al-Quran: Anjuran untuk Perbanyak Membacanya!

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar memberi. Semangat beliau dalam memberi lebih membara lagi ketika bulan Ramadan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari, no. 3554 dan Muslim, no. 2307).
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata, “Hadits di atas menunjukkan bahwa dianjurkan bagi kaum muslimin untuk banyak mengkaji Al-Qur’an pada bulan Ramadan dan berkumpul untuk mempelajarinya. Hafalan Al-Qur’an pun bisa disetorkan pada orang yang lebih hafal darinya. Dalil tersebut juga menunjukkan dianjurkan banyak melakukan tilawah Al-Qur’an di bulan Ramadan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 302).
Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Al-Qur’an itu turun sekali sekaligus di Lauhul Mahfuzh di Baitul ‘Izzah pada malam Lailatul Qadar. Yang membenarkan perkataan Ibnu ‘Abbas dalah firman Allah Ta’ala di ayat lainnya,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadr: 1).
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” (QS. Ad Dukhan: 3).
Shalat Malam di Bulan Ramadan dengan Banyak Bacaan Al-Quran

Di antara alasan bahwa bulan Ramadan adalah bulan Al-Qur’an yaitu dibuktikan dengan bacaan ayat Al-Qur’an yang begitu banyak dibaca di shalat malam bulan Ramadan dibanding bulan lainnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama Hudzaifah di malam Ramadan, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surah Al-Baqarah, An-Nisa’, dan surah Ali ‘Imran. Jika ada ayat yang berisi ancaman neraka, maka beliau berhenti dan meminta perlindungan pada Allah dari neraka.
Begitu pula ‘Umar bin Al-Khathtab pernah memerintahkan kepada Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad-Daari untuk mengimami shalat tarawih. Dahulu imam shalat tersebut membaca 200 ayat dalam satu rakaat. Sampai-sampai ada jamaah yang berpegang pada tongkat karena saking lama berdirinya. Dan shalat pun selesai dikerjakan menjelang fajar. Di masa tabi’in yang terjadi, surah Al-Baqarah dibaca tuntas dalam 8 rakaat. Jika dibaca dalam 12 rakaat, maka berarti shalatnya tersebut semakin diperingan. Lihat Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 303
Baca juga: 3 Rahasia Keutamaan Shalat Tarawih
Al-Quran Membawa Petunjuk dan Hidayah
Al-Qur’an adalah sebab hidayah Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata, “Bulan Ramadan terdapat karunia yang besar. Karunia tersebut adalah dengan diturunkannya karunia Al-Qur’an yang mulia. Di dalamnya terdapat hidayah untuk maslahat dunia dan akhirat. Al-Qur’an juga menjelaskan kebenaran dengan penjelasan yang sejelas-jelasnya. Al-Qur’an juga menerangkan manakah yang benar dan bathil, manakah petunjuk dan manakah kesesatan, manakah orang yang akan bahagia dan akan sengsara.” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hlm. 86).

Al-Qur’an itu sebagai petunjuk pada manusia baik yang beriman maupun kafir. Al-Qur’an menunjukkan manakah syirik, manakah tauhid, manakah kesesatan, manakah hidayah, manakah kejahilan, dan manakah ilmu. Al-Qur’an itu hidayah dan petunjuk, di mana Al-Qur’an menunjukkan pada hal yang manfaat dalam agama dan dunia. Al-Qur’an juga jadi jalan hidayah ‘ilmiyyah dan ‘amaliyyah. Al-Qur’an juga adalah bayyinaat, yaitu penjelas dari petunjuk, sebagai hujjah, ayat yang jelas. Al-Qur’an itu berisi hidayah dan irsyad (pembimbingan). Al-Qur’an juga adalah Al-Furqan, yaitu pembeda antara yang benar dan yang bathil, yang halal dan haram, yang baik dan yang buruk.
Sahabat, mari jadikan Ramadan bulan Al-Quran. Bulan di dalamnya kita perbanyak interaksi dengan Al-Quran mulai dari membaca, memahami hingga mentadaburi ayat-ayat yang terkandung di dalamnya.
Kamu juga bisa ambil sedekah terbaik melalui program Sedekah Al-Quran melalui UCare Indonesia.
Bismillah, Sedekah Al-Quran di sini sekarang! bantusesama.co/SedekahQuran
Referensi: Tuasikal, Muhammad Abduh. 2020. Untaian Faedah dari Ayat Puasa. Daerah Istimewa Yogyakarta: Rumaysho.