Perbuatan yang dapat Gugurkan Pahala
perbuatan yang dapat gugurkan pahala

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Hati-hati, ada perbuatan yang dapat gugurkan pahala dan amalan yang telah dikerjakan.

Setiap orang punya kecenderungan untuk beramal, bahkan pada hal tertentu. Contoh ada yang cenderung mengerjakan shalat dhuha, shalat malam, sedekah, silaturahim, dll. Setiap orang berlomba untuk meningkatkan kebaikan dalam hal apapun.

Namun kadang kadang Sebagian dari kita lupa ada persoalan serius yang bahkan jarang disadari, saat perbuatan tersebut dikerjakan maka bisa menghancurkan dan merusak pahala amalan yang lain. Contoh dia puasa, bayar zakat, tapi dia melakukan perbuatan yang dapat menggugurkan amalnya. Maka sungguh betapa merugi dirinya! Naudzubillahi min dzalik.

Golongan yang Amalnya Sia-sia di Dunia!

perbuatan yang dapat gugurkan pahala

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surah ketiga ayat 22,

ulâ’ikalladzîna ḫabithat a‘mâluhum fid-dun-yâ wal-âkhirati wa mâ lahum min nâshirîn

Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang amalnya sia-sia di dunia dan di akhirat dan tidak ada bagi mereka satu penolong pun.”

Makhluk yang diciptakan dari api adalah jin, disebutkan dalam Surah Al-Hijr ayat 27, “Sebelumnya Kami telah menciptakan jin dari api yang sangat panas.”

Jin yang membangkang pada ketaatan kepada Allah SWT, ia adalah Iblis. Bukan hanya menyimpang, ia juga meminta kepada Allah dengan cara menggoda Adam AS. Serta anak cucunya. Ketika ia menggoda anak cucu Adam, maka namanya berubah dari Iblis menjadi Syaitan (setan). Jamaknya adalah Syayatin.

2 Perbuatan yang Dapat Gugurkan Pahala

perbuatan yang dapat gugurkan pahala

1. Riya

Ingin dilihat orang dalam beramal dan ibadah, motivasinya beda bukan karena Allah SWT. Orang yang riya pasti berdosa karena berbuat hanya ingin dilihat orang lain. Bahkan disebut rugi, dibandingkan orang lain. Karena dia beramal tapi tidak ada nilainya.

Jangan gugurkan amal kebaikan dengan perbuatan yang bisa merusaknya. Gugur dan tidak bernilai pahalanya bagi orang yang berbuat riya’.

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 264)

2. Sum’ah

Ingin terdengar orang kebaikannya saat beramal dan inilah yang dapat merusak pahala dari amal tersebut. Dalam Islam, semua ibadah seharusnya dilakukan semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk mendapatkan pujian manusia. Sum’ah adalah salah satu bentuk dari riya’, yaitu perilaku pamer atau mencari popularitas melalui amal ibadah.

6 Perkara yang Bisa Melebur Amal Kebaikan

perbuatan yang dapat gugurkan pahala

Diriwayatkan oleh Imam Ad-Dailami, dari rawinya Imam Adi bin Hatim. Bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:

”Enam perkara yang bisa melebur amal kebaikan, yakni sibuk mencari aib orang lain, keras hati, terlalu cinta dunia, sedikit rasa malu, panjang lamunan atau khayalan, dan kedzaliman yang tidak pernah berhenti.“

Pertama, Al Istghlal bi’uyubil kholqi (Seseorang yang terlalu sibuk mencari-cari aib dan kekurangan orang lain)

Kedua, Qaswatul qulub (keras hati)

Ketiga, Hubbun Dunya (Terlalu cinta kepada dunia)

Keempat, Qillatuh haya’ (Sedikit rasa malu)

Kelima, Thulul Amal (Terlalu Panjang angan-angan)

Keenam, Dzulmun La Yantahi (Perbuatan zalim yang tidak sanggup kita hentikan)

Baca juga: Hati-hati! Inilah 6 Perkara yang Bisa Merusak Amal!

Jaga Diri dengan Menjauhkan Segala Perbuatan yang Merusak Pahala

perbuatan yang dapat gugurkan pahala

Kita harus mampu menjaga diri dari segala perbuatan-perbuatan yang bisa merusak pahala amalan dan ibadah. Jangan sampai melakukan perbuatan yang dapat gugurkan pahala. Jauhi maksiat, riya, sum’ah, mencela, gibah, dan perbuatan cela lainnya. Cukuplah Allah SWT yang mengetahui segala amal ibadah kita. Tidak perlu kita ingin dilihat atau dipuji oleh manusia, karena pujian itu hanya melenakan. Luruskan niat bahwa setiap amal ibadah murni hanya untuk Allah semata.

More
articles