Puasa sunnah di bulan Muharram atau puasa di bulan hurum adalah puasa yang sangat disukai oleh Allah selain puasa di bulan Ramadahan. Bulan-bulan haram memang disunahkan untuk berpuasa. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
Puasa Sunnah di Bulan Muharram: 1 dari 4 Bulan Hurum (Bulan Haram)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjelaskan tentang 4 bulan hurum. Empat bulan suci yang dimaksud adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab. Oleh karena itu bulan Muharram termasuk bulan haram.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.” (QS. At Taubah [9]: 36)
Jangan Lewatkan Puasa Sunnah di Bulan Muharram!
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”
Baca juga: 5 Manfaat Puasa di Bulan Ramadan Bagi Umat Islam
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan jika kita kerjakan amal sholeh di bulan haram, maka status pahalanya naik di bulan-bulan itu. Jika sholat pahalanya bertambah. Jika baca quran pahalanya bertambah. Kalau infak pahalanya bertambah. Mumpung masih ada waktunya mari tingkatkan. Jika ingin mengamalkan satu amalan, dan banyak amalan lain mengikuti maka satu amalan yang lain ikut. Amalan tersebut adalah puasa. karena dengan puasa yang lain akan ikut.
Kapan Waktu untuk Puasa Sunnah di Bulan Muharram?
Hari-hari di bulan Muharram semuanya baik untuk berpuasa, namun yang lebih utama berdasarkan hadits dan penjelasan ulama adalah 10 hari pertama Muharram—termasuk di dalamnya hari Tasu’a (9 Muharram), hari ‘Asyura (10 Muharram)—dan tanggal 11 Muharram. (An-Nawawi, al-Minhâj Syarhu Shahîh, juz VIII, h. 55; Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Fatâwal Kubrâl Fiqhiyyah, [Dârul Fikr], juz II, halaman: 54; Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fî Irsyâdil Mubtadi’în, [Bairut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah, cetakan pertama: 1422 H/2002 M], halaman: 192; dan Abdullah Abdirrahman Bafadhal al-Hadlrami, al-Muqaddimatul Hadlramiyyah, [Damaskus, ad-Dârul Muttahidah: 1413 H], halaman: 139).
Lebih afdhal berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Adapun berpuasa 10 dan 11 Muharram, untuk menyelisihi Yahudi dalam berpuasa. Sedangkan bila berpuasa tiga hari sekaligus, yakni tanggal 9, 10, dan 11 Muharram juga diperbolehkan.
Dari Ibnu Abbas ra bahwa pada saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura` (10 Muharram) dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa, maka para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, hari Asyura adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani.” Maka Rasulullah Saw bersabda: “Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharram).” Maka tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah Saw wafat.’ (HR. Muslim, hadits no. 1916)
Baca juga: Begini 2 Cara Bayar Fidyah Puasa di UCare Indonesia!
Namun disarankan di waktu-waktu hari raya umat islam seperti hari Jumat disarankan untuk berbuka atau tidak berpuasa. Dan waktu-waktu yang khususnya dipahami sebagai waktu untuk berkumpul seperti saat Sabtu dan Ahad boleh berbuka agar tidak sungkan bila diundang orang untuk datang dan menikmati hidangannya.
Dianjurkan perbanyak puasa karena orang puasa akan cenderung meninggalkan maksiat. Saat puasa bila bermaksiat maka ketakutan terhadap batalnya puasa dan rasa was-wasnya lebih besar. Maka dianjurkan kepada umat muslim untuk banyak mengerjakan puasa sunnah di bulan Muharram.