Penting bagi setiap manusia untuk melakukan renungan muhasabah diri agar dapat memotivasi menjadi insan sekaligus hamba yang lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Setiap dari kita diciptakan dan akan kembali kepada Allah SWT. Semua akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT. Tidak ada yang lebih pantas diucapkan seorang beriman selain ‘astagfirullahal adzim’. Lafadz untuk memohon ampun kepada Allah Ta’ala atas segala kesalahan dan kekhilafan di masa lalu. Padahal ketika tiba masanya semua akan dihitung atas semua amalan yang telah diperbuat. Semua tidak ada yang lepas daripada pengawasan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Renungan Muhasabah Diri: Perbanyak Mengingat Ajal
Setiap datang waktu berganti, bahkan walau hanya menit dan detik maka koreksi diri kita. Apakah sudah meningkat amal soleh kita. Selalu kita rasakan boleh jadi di detik itu ada maut yang siap menjemput kita. Ikuti kata Al-Quran dan sunnah-sunnah. Semoga dicerahkan hati kita untuk bisa mengamalkan apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala perintahkan.
Renungan Muhasabah Diri: Sudahkan Menjadi Insan Baik Selama Ini?
Anugerah yang paling besar dari Allah SWT bukan saat menjadi kaya atau pangkat jabatan tinggi. Bukan saat menjadi orang genius. Anugerah itu adalah orang yang baik di hadapan Allah Subahanu Wa Ta’ala. Jika menjadi orang kaya, maka orang kaya yang baik di hadapan Allah. Jika punya jabatan, maka menjadi pejabat yang baik. Jadi anugerah tertinggi dari Allah adalah ketika kita menjadi pribadi yang baik. Saat kita bersedih, saat kita kecewa, saat kita berada di titik terendah saat merasa tidak ada yang membimbing dan menemani, maka ingatlah ayat ini.
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
Arab-Latin: Mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā
Artinya: “Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.” (QS. Ad-Dhuha: 3)
Baca juga: Hidup Harus Seimbang, Jangan Bersedih dan Gembira Berlebihan!
Renungan Muhasabah Diri: Tak Ada Masalah yang Besar, Hanya Allah Yang Maha Besar
Allah SWT tidak pernah membenci. Jangan berputus asa. Tidak ada masalah yang besar, yang ada hanyalah Allah SWT Yang Maha Besar. Allah selalu bersama hambaNya, selama hamba itu merasa dekat denganNya. Allah SWT tidak pernah mengecewakan siapapun yang berharap dan bergantung kepadaNya.
Jika menghadapi situasi apapaun, maka hal yang pertama dilakukan adalah lapangkan hati kita. Jadilah tenang saat menghadapinya. Kita berkeluh kesahpun maka tidak akan menyelesaikan permasalahan. Kalau Allah SWT sudah berikan ketenangan dalam hati kita yang bisa kita dapati, kenapa kita harus mencari kegelisahan? Bukankah dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tenang.
Semoga renungan muhasabah diri ini menjadi pengingat bersama bagi kita agar senantiasa evaluasi diri, evaluasi amal ibadah, evaluasi niat dalam setiap amal agar kita menjadi golongan-golongan insan yang selamat dunia dan akhirat. Aamiin.
