Review Kajian Online Spesial Milad-4 Tahun UCare Indonesia Bersama Ustadz Salim A. Fillah

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Dalam rangka milad yang ke-4 tahun, UCare Indonesia mengadakan kajian online bersama Ustadz Salim A. Fillah yang dikenal sebagai Dai Nasional. Kajian online kali ini mengangkat tema ‘Berbagi untuk Bahagia’ lewat aplikasi Zoom dan live Youtube UCare Indonesia.

Tentang Bahagia

Bahagia adalah kata paling banyak dicari, diburu tapi banyak juga yang mengalami kebuntuan.

Banyak yang mencari kebahagiaan lewat harta benda, kekuasaan, tahta, pangkat, relasi, memuaskan dengan syahwat bahkan hingga follower tapi itu semua semu. Dan itu semua terbukti, lewat betapa banyak pemimpin yang tidak bahagia lewat kekuasaan atau apa yang dimilikinya.

Memang kebahagiaan yang dicari di dunia sifatnya nisbi. Namun akan lebih terasa jika didahului dengan hal-hal yang tidak bahagia, susah, repot, dan ada nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan. Barulah kebahagiaan bisa lebih terasa.  Jadi betapa nisbi dan relatifnya kebahagiaan untuk kita di dunia. Maka sebuah kesalahan kalau kita mencari kebahagiaan dunia.

Foto 1: Penyampaian Materi oleh Ustadz Salim. A Fillah

Maka akan menarik jika kita mencari kebahagiaan untuk yang hakiki, mutlak, abadi. Karena sepuncak-puncak nikmat adalah nanti berjumpa dan memandang Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Mulia kelak di akhirat.

Jadi orientasi bahagia sangat menentukan. Kalau orientasi kita pada kebahagiaan hakiki, maka segala sesuatu di dunia ini yang relative akan menjadi makmum, termasuk kebahagiaan dunia akan menjadi makmum. Sehingga diistilahkan barakah dalam hidup kita di dunia

3 unsur penting barakah:

  1. Nikmat yang tetap dan terus melekat
  2. Nikmat yang terus bertambah dan berkembang
  3. Maka kebahagiaan

Syarat kebahagiaan orang beriman adalah iman. Dan ini menjadi landasan hidup seorang mukmin.

Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

Baca berita lainnya: Peringati Milad Ke-4, UCare Indonesia Mengangkat Tema Bantu Sesama Bangkit Bersama

Dimanakah menakjubkannya seorang mukmin?

Apabila ia mendapat nikmat bersyukur dan apabila mendapat musibah bersabar. Semua urusan menjadi kebaikan. Bukan terletak pada keadaan, melainkan responnya terhadap keadaan tersebut. Jadi ukuran kebaikannya adalah responnya terhadap keadaan tersebut. Hanya orang beriman yang bisa bersyukur dan bersabar dengan sempurna. Karena separuhnya iman adalah syukur dan separuhnya adalah sabar.

Berbagi Bentuk Syukur

Bentuk syukur: memuji Allah,  menggunakan nikmat dengan ketaatan bukan maksiat, berbagi dengan nikmat yang ada dengan sesama.

Untuk mereka yang bersyukur, maka Allah SWT akan menjaga nikmat itu. Namun manakala kufur, maka nikmat itu akan hilang. Naudzubillahi min dzalik.

Yuk, sahabat sempurnakan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan bersedekah, berinfaq, ataupun menunaikan zakat bersama UCare Indonesia.

Donasi online malalui https://donasi.ucareindonesia.org/

More
articles