Sedekah Jariyah: Pengertian, Dalil dan Macamnya
Sedekah Jariyah Pengertian, Dalil dan Macamnya 3

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Makna sedekah jariyah merupakan sedekah yang dilakukan dan pahalanya akan mengalir terus menerus, sekalipun seseorang meninggal dunia. Pahala dan kebaikan yang terus mengalir untuk si mayit disebabkan sesuatu yang ia amalkan atau tinggalkan semasa hidupnya. Tentunya sedekah jariyah ini kemudian dijadikan motivasi bagi seorang hamba untuk meraih kebaikannya sekalipun ia telah tiada.

Dalil Tentang Sedekah Jariyah

sedekah jariyah

Berikut adalah ayat Al-Qur’an tentang sedekah jariyah

Ayat Al-Quran tentang sedekah jariyah,

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)

Baca juga: Sedekah atas Nama Orangtua yang Telah Wafat

Hadist tentang sedekah jariyah,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Macam-macam Sedekah Jariyah

sedekah jariyah

  1. Membangung aliran air dan menggali sumur. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah mengadakan pengairan.”
  2. Memberikan makanan. Sesungguhnya Ketika Nabi SAW ditanya, “Apa saja kebaikan dalam islam” Beliau menjawab, “Engkau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan tidak engkau kenal.”
  3. Membangun masjid. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membangun masjid karena mengharap ridha Allah, niscaya Allah akan membangun untuknya rumah di surga.” Jabir ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membangun sumur, lalu dimanfaatkan oleh jin, manusia dan burung, pasti Allah membalasnya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang membangun masjid, walaupun kecil, niscaya Allah akan membangun rumah untuknya di surga.”
  4. Berinfak untuk menyebarkan ilmu, menerbitkan mushaf Al-Qur’an, membangun rumah untuk para perantau di negeri Muslim, anak-anak yatim, dan orang yang sudah jompo. Abu Hurairah ra. Meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal kebaikan yang akan berguna bagi seorang mukmin setelah dia mati adalah ilmu yang dia amalkan lalu dia sebarkan, atau anak shaleh yang ditinggalkannya, atau mushaf Al-Qur’an yang diwariskannya atau masjid yang dibangunnya, atau rumah untuk ibnu sabil yang telah dirancangnya, atau sungai yang telah dia perindah, atau sedekah yang telah dia keluarkan dari hartanya, selama dia masih dalam keadaan sehat, yang akan berguna setelah mati.

Baca juga: Menebar Kebaikan Lewat Sedekah Jariyah untuk Penghafal Qur’an

Memelihara Niat dalam Sedekah Jariyah

Seorang muslim hendaknya senantiasa memelihara niatnya dalam bersedekah. Atau juga dengan niat bersedekah agar dosa dimpuni, kebutuhan terpenuhi, sakit terobati, utang terlunasi dan lainnya. Mungkin saja kita menggabungkan niat itu dalam satu waktu. Akan tetapi, sebagaimana telah disampaikan niat utama kita adalah mencari keridhan Allah SWT.

Sempurnakan amaliyah hari ini dengan sedekah di sini.

Atau sedekah jariyah secara online melalui UCare Indonesia:

BSI 685 664 7010

Mandiri 167 000 2432 085

BCA 066 327 1960

Bank Muamalat 3050 7000 73

A.n Yayasan Ukhuwah Care Indonesia

 

Informasi lengkap dan konfirmasi:

Telp. (021) 8896 0316

Hotline. +62 8222 3339 773

 

Follow Social Media UCare Indonesia:

Instagram : @lazucare

FB : UCare Indonesia

Twitter : @laz_ucare

You Tube : LAZ UCare

Website Official : https://www.ucareindonesia.org/

Website Donasi : https://bantusesama.or.id/

Referensi: ‘Iwadh, Ahmad ‘Abduh, 2008, Mutiara Hadis Qudsi  Jalan Menuju Kemuliaan dan Kesucian Hati, Bandung: PT Mizan Pustaka

More
articles