“Apa makna syahadat dan shalat dalam islam atau rukun islam? Kemudian apa itu rukun islam?”
Arkanul Islam berasal dari kata “arkan dan Islam.” Arkan berasal dari rukun yang berarti bagian yang inheren (tidak terpisahkan) berbeda dengan syarat yang berarti kondisi yang harus ada pada rukun sehingga suatu peribadatan menjadi sah.
Apa Itu Rukun Islam? Bagaimana Makna Syahadat dan Shalat dalam Islam?
Rukun atau Arkanul Islam berarti bagian-bagian dari pada suatu kebulatan Islam. Pelaksanaan rukun-rukun Islam yang merupakan suatu pelaksanaanibadah yang menghubungkan seorang muslim dengan Allah (disebut ibadah dalam arti khusus) juga mengandung kewajiban yang harus kita lakukan terhadap manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda-benda organik dan bukan organik, (al-kaun atau alam semesta), yang disebut muamalah. Seorang muslim yang melaksanakan ibadah dalam arti khusus dan muamalah tersebut dipandang sudah melaksanakan syari’ah Islam atau melaksanakan ibadah dalam arti yang seluas-luasnya.
Islam berasal dari kata aslama yang berarti menyerah/ menyerahkan diri kepada Allah, dan dari kata salima yang berarti selamat/mendapat keselamatan dari Allah.
Rukun Islam adalah lima, yaitu:
- Mengucapkan dua kalimah syahadat.
- Mengerjakan shalat.
- Membayar zakat.
- Mengerjakan Puasa Ramadhan.
- Mengerjakan Hajji bagi yang mampu.
Makna Syahadat dan Shalat dalam Islam
Pengertian syahadatain dan shalat
Syahadatain berasal dari kata syahadah yang berarti persaksian atau pengakuan. Kadang-kadang berarti konkrit atau nyata. Jadi syahadatain artinya doa saksikan/pengakuan, yaitu syahadah Ilahiyah dan syahadah kerasulan. Dua kalimah syahadah (syahadatain) yaitu:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan aku ber saksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Dua kalimah syahadat di atas mengandung pengertian bahwa Allah itu nyata ada-Nya. Maha Pencipta yang dapat dibuktikan ciptaan-nya, meskipun orang tidak dapat melihat Allah dengan melihat mata yang luar biasa. Allah Tuhan Yang Esa, Maha Kuasa (seluruh makhluk bergantung kepada-Nya), tidak melahirkan dan tidak dilahirkan dan tak ada sekutu satupun bagi-Nya.
QS. Al-Ikhlash. 112: 1-4.
“Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”(1) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (2) Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan (3) Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”( 4)
Muhammad adalah rasul/utusan Allah. Q.S. Al-Fath, 48: 29.
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka kamu melihat ruku mereka dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikian sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara ampunan dan pahala yang besar.”
Muhammad pembawa risalah yaitu agama sebagai pesan Allah yang abadi. Agama adalah merupakan sistem nilai dan norma yaitu ketentuan dasar dan peraturan pelaksanaan yang disebut aqidah dan syari’ah.
Itulah sebabnya seorang muslim harus mendasarkan seluruh ibadah dan muamalahnya berdasarkan rukun tersebut yang mengandung tauhid atau keesaan Allah yang bertentangan dengan syirik yaitu tindakan menyekutukan Allah (Musyrik). Syirik ada lah perbuatan zalim terbesar.
Baca juga: Selain Shalat dan Zakat, Berikut 7 Rahasia Sehat dalam Islam!
Shalat arti bahasanya: do’a. arti istilahnya: perbuatan yang diajarkan oleh syara’ dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan memberi salam. Takbiratul ihram ialah mengucapkan Allahu Akbar yang dilakukan dengan mengangkat kedua tangan ke arah kepala sambil berdiri (posisi lain bagi yang tidak bisa) untuk memulai raka’at pertama, sedangkan salam ialah mengucapkan “assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” pada saat mengakhiri shalat yaitu pada waktu duduk tasyahud (attahiyat) dengan memalingkan muka ke sebelah kanan dan kiri.
Kedudukan Shalat dalam Islam
Shalat dalam ajaran Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, terlihat dari pernyataan-pernyataan yang terdapat pada Quran dan Sunnah, yang antara lain sebagai berikut:
- Shalat dinilai sebagai tiang agama (Sunnah Nabi).
- Shalat merupakan kewajiban yang paling pertama diturunkan kepada Nabi (peristiwa Isra’ mi’raj). Shalat merupakan kewajiban universal, yang telah diwajibkan kepada nabi-nabi sebelum nabi Muhammad SAW.
- Shalat merupakan wasiat terakhir nabi Muhammad SAW. Shalat merupakan ciri penting dari orang yang taqwa.
- Shalat merupakan ciri dari orang yang berbahagia.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (1) (Yaitu) orang-orang yang khysyu’ dalam sembahyangnya”.
- Shalat mempunyai peran untuk menjauhi diri dari pekerjaan jahat dan munkar.
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabuut: 45)
Daftar Pustaka: Daradjat, Zakiah., dkk. (1987). Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang