5 Keutamaan Lailatul Qadar dan Penjelasannya
Keutamaan Lailatul Qadar

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Di antara keistimewan bulan Ramadan adalah adanya keutamaan Lailatul Qadar yang digambarkan yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Lalu, apa sajakah keutamaan Lailatul Qadar?

5 Keutamaan Lailatul Qadar

Keutamaan Lailatul Qadar

Ada banyak keutamaan yang bisa disematkan kepada malam Qadar ini, antara lain :

1.Malam Turunnya Al-Quran

Sudah menjadi ijma’ di tengah ulama bahwa malam Qadar adalah malam diturunkannya Al-Quran Al-Kariem. Dalil tentang hal itu adalah firman Allah SWT di dalam surat Al-Qadar :

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Qadar. (QS. Al-Qadar : 1-3)

Al-Quran adalah kitab suci yang paling mulia, yang merupakan mukjizat utama Rasulullah SAW. Kitab suci yang abadi dan keabadiannya dijamin Allah SWT sampai nanti terjadi hari kiamat.

Meski sudah lama diketahui bahwa Muhammad SAW bakal menjadi nabi, lewat berbagai ciri yang ada pada tubuh beliau, serta lewat informasi dari berbagai kitab suci yang pernah turun, namun sebelum turunnya Al-Quran, beliau SAW tetap belum sah menjadi nabi. Baru setelah Al-Quran ini turun saja, beliau kemudian secara resmi punya jabatan sebagai pembawa risalah dari langit, sebagai seorang rasul dan juga nabi.

Namun para ulama berbeda pendapat tentang maksud bahwa malam Qadar itu adalah malam diturunkannya AlQuran Al-Kariem, apakah seluruh ayat Al-Quran turun di satu malam itu saja, ataukah yang dimaksud malam pertama kali turunnya Al-Quran.

Keutamaan Lailatul Qadar

Ibnu Abbas radhiyallahuanhu menyebutkan bahwa yang dimaksud adalah peristiwa turunnya seluruh ayat Al-Quran dalam satu kali penurunan, yaitu dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia, ke Baitul Izzah.

Sedangkan Asy-Sya’bi menyebutkan bahwa yang dimaksud disini adalah bahwa di malam Qadar itu turun permulaan ayat Al-Quran ke muka bumi. 103 Dan boleh jadi kedua-duanya tidak keliru. Sebab para ulama meyakini bahwa Al-Quran memang mengalami proses penurunan dua kali.

Penurunan yang pertama adalah turunnya Al-Quran dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia, sebagaimana pendapat Ibnu Abbas. Sedangkan penurunan yang kedua, dari langit dunia ke muka bumi, yang turunnya pertama kali hanya lima penggalan ayat awal dari surat Al- ‘Alaq. Dan keduanya bisa saja terjadi pada malam Qadar, meski pada zaman yang berbeda.

2. Lebih Baik dari Seribu Bulan

Lailatul Qadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al-Quran digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Quran. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al Qadar, surat ke-97 dalam Al Quran.

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Qadar itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. AlQadar : 1-3) Para ulama menetapkan bahwa bila seseorang beramal shalih di malam Qadar itu, maka dia akan mendapat pahala seperti melakukannya dalam 1000 bulan.

3. Turunnya Para Malaikat

Terusan ayat di atas adalah penegasan dari Allah SWT bahwa di malam itu turunlah para malaikat ke atas muka bumi.

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. (QS. Al-Qadar : 4)

Al-Imam Al-Qurthubi menyebutkan bahwa dari setiap lapis langit dan juga dari Sidratil Muntaha, para malaikat turun ke bumi, untuk mengamini doa umat Islam dipanjatkan di sepanjang malam itu hingga terbitnya fajar, atau masuknya waktu shubuh. Selain itu mereka juga turun untuk membawa ketetapan taqdir untuk setahun ke depan.

Baca juga: Apakah I’tikaf Harus di Masjid?

4. Keselamatan

Keutamaan Lailatul Qadar

Malam Qadar juga disebutkan dalam lanjutan ayat di atas sebagai malam yang ada di dalamnya keselamatan hingga terbitnya fajar. Adh-Dhahhak berkata bahwa maksudnya pada malam itu Allah SWT tidak menetapkan sesuatu kecuali keselamatan hingga datangnya fajar.

Sedangkan di malam lain, selain keselamtan juga Allah SWT menetapkan bala’. Mujahid berkata bahwa maksudnya malam itu malam yang dimana setan tidak bisa melakukan perbuatan jahat dan keburukan.

5. Eksklusif Milik umat Muhammad SAW

Jumhur ulama sepakat bahwa keistimewaan malam Qadar ini hanya berlaku pada umat Muhammad SAW saja, sedangkan umat-umat terdahulu tidak mendapatkan keistimewaan ini. (Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari, jilid 4 hal. 263)

Keutamaan Lailatul Qadar

Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ : Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya – yang relatif panjang- sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umatumat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka. Maka Allah memberikan Rasulullah Lailatul Qadr yang lebih baik dari seribu bulan. (HR. Malik)

Hadits ini menjelaskan bahwa ditetapkannya malam Qadar setara dengan seribu bulan adalah sebagai fasilitas bagi umat Nabi Muhammad SAW bila ingin mendapatkan banyak pahala, sementara dibandingkan usia umat-umat terdahulu, usai mereka jauh lebih singkat. Maka mereka yang dapat memanfaatkan fasilitas ini, tentu akan bisa bersaing dengan umat-umat terdahulu dalam mendapatkan jumlah pahala yang banyak.

Referensi: Sarwat, Ahmad. 2011. Seri Fiqih Kehidupan (5) : Puasa. Jakarta: DU Publishing

More
articles