Perintah dan Dalil Kewajiban Salat Lima Waktu
Hal-hal yang Disunahkan dalam Shalat

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Kewajiban salat lima waktu telah dirincikan secara jelas dalam syariat Islam. Salat merupakan rukun Islam yang paling utama setelah kalimat syahadat. Salat juga merupakan ibadah yang paling baik dan sempurna. Salat tersusun dari berbagai jenis ibadah, seperti zikir kepada Allah, membaca Alquran, berdiri menghadap Allah, rukuk, sujud, berdoa, bertasbih, dan takbir. Salat bagaikan kepala bagi ibadah-ibadah badaniah lainnya dan merupakan ajaran para Nabi.

 

Berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya, salat pertama kali diwajibkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW pada malam Isra dan Mikraj. Hal ini menunjukkan keagungannya serta ketinggian posisi dan kewajibannya di hadapan Allah SWT.

 

Banyak sekali Hadis yang menunjukkan keutamaan dan kewajiban salat bagi setiap individu. Dalam Islam, kewajiban menunaikan salat diketahui secara mendasar dan pasti (ma’luumun bidh-dharuurah). Barang siapa yang mengingkarinya, maka ia telah keluar dari Islam (murtad). Apabila ia bertaubat maka taubatnya diterima. Jika tidak bertaubat, maka hukumannya pembunuhan berdasarkan ijma (konsensus) para ulama.

Kewajiban Salat Lima Waktu dan Pengertiannya

Kewajiban Salat Lima Waktu

Secara etimologi salat berarti doa (ad-du’a). Sebagaimana firman Allah: Berdoalah untuk mereka. (At-Taubah: 103). Secara terminologi (syarak), salat berarti ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Dinamakan salat, karena ia mencakup doa-doa. Orang yang sedang melakukan salat, ucapannya tidak terlepas dari doa ibadah, doa pujian atau doa permohonan. Muslim wajib menunaikan salat ketika masuk waktunya.

Dalil Tentang Kewajiban Salat Lima Waktu

Kewajiban Salat Lima Waktu

Allah berfirman: Sesungguhnya salat adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (an-Nisaa: 103). Maksudnya, shalat diwajibkan dalam waktu-waktu yang telah diterangkan oleh Rasulullah melalui ucapan serta perbuatannya.

Baca juga: 5 Cara Khusyu dalam Shalat

Allah SWT berfirman:

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah: 5).

 

Dalam Alquran, Allah berulang kali berfirman: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’. (Al-Baqarah: 43).

Katakan kepada hamba-hambaku yang telah beriman: Hendaklah mereka mendirikan salat. (Ibrahim: 31).

Bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu Subuh, dan bagiNyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur. (ar-Ruum: 17).

Allah SWT berfirman: Dirikanlah salat untuk mengingat Aku. (Thaha: 14).

Kewajiban Salat Lima Waktu  Bagi Setiap Muslim

Ketika waktu salat tiba, orang yang telah mencapai usia baligh dan berakal wajib melaksanakannya, kecuali wanita yang sedang haid dan nifas. Wanita yang sedang haid dan nifas tidak wajib melaksanakan salat atau menggantinya, sebagaimana menurut ijma para ulama. Berbeda dengan orang yang hilang akalnya (tidak sadar) karena tidur, pingsan atau sejenisnya, mereka wajib menggantinya di lain waktu ketika telah sadar atau terbangun.

Baca juga: Sedang Gelisah? Tunaikanlah Shalat untuk Mendapat Ketenangan!

Kewajiban Salat Lima Waktu

Rasulullah. Bersabda:

‎ مَنْ نَامَ عَنْ صَلَاةٍ أَوْ نَسِيَهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا ‎

Barang siapa tertidur atau lupa mengerjakan salat, maka ia hendaknya menunaikannya ketika mengingatnya. (HR Muslim).

Daftar Pustaka: Al-fauzan, Saleh bin. 2020. Ringkasan Fiqih Islam (Ibadah & Muamalah) Yogyakarta: Penerbit Mueeza.

More
articles