Keutamaan Sifat Dermawan yang Penting untuk Diketahui!

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Betapa dahsyatnya keutamaan sifat dermawan!
Dikatakan bahwasanya dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Sebaliknya orang yang bakhil (pelit) itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, tapi dekat dengan neraka.

Hadist Tentang Keutamaan Sifat Dermawan

keutamaan sifat dermawan


Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Arafah, telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Muhammad Al Warraq dari Yahya bin Sa’id dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya orang bodoh yang dermawan lebih Allah cintai dari pada seorang ‘alim yang bakhil.” (HR. At-Tirmidzi)


Untuk mencapai sifat kedermawanan ditentukan beberapa faktor. Pertama, karena jiwanya menemukan teladan. Ia memiliki guru atau panutan yang dermawan. Pasti ia akan melahirkan sifat dermawan juga. Orang dermawan juga harus zuhud. Orang itu harus mencari panutan yang memiliki sifat dermawan. Tiru orang-orang dermawan, saksikan kehidupan orang dermawan betapa hidupnya berkah.

Faktor lainnya adalah karena harta. Harta itu keluar sesuai dengan cara masuknya. Andai harta diperoleh dengan cara yang haram, maka akan keluar dengan cara yang haram juga. Jadikan kondisi mental kita siap untuk sedekah dan dermawan. InsyaAllah lambat laun kita akan berubah menjadi sifat dermawan. Memberi kepada orang lain jauh lebih nikmat ketimbang kita menerima dari orang lain.

Faktor dan Keutamaan Sifat Dermawan

keutamaan sifat dermawan

Begitu gencarnya Nabi mengajarkan kita agar peduli kepada orang lain. Begitu besarnya himbauan nabi kepada yang punya kelebihan baik harta atau kendaraan kepada orang lain, sampai kuatnya himbauan nabi sampai seolah-olah tidak pantas dari kita itu menggunakan selagi kita sudah cukup. Misal kebutuhan kita sepuluh ribu/hari, tapi kita punya tiga belas ribu. Maka tiga ribunya bukan milik kita.

Dermawan: Berpikir untuk Memberi, Bukan Mengambil

keutamaan sifat dermawan


Begitulah Nabi SAW mengajarkan bagaimana kita peduli dengan sesama, memberi bukan kita berpikir bagaimana kita mengambil. Masuk ke dalam wilayah orang dermawan, orang yang mementingkan orang lain. Bahkan termasuk dalam bepergian, jika punya kendaraan dan masih ada kosong bisa ditawarkan kepada tetangganya. Memberi sesutu yang lebih untuk orang lain itu himbauan Nabi, dan bila kita melakukan himbauan Nabi, maka kita akan mudah untuk bersanding dengan Rasulullah SAW.

Baca juga: Manfaat Sedekah Dapat Menolak Bencana


Sahabat Nabi punya ciri khas kalau mendengar pesan Nabi, mereka bergegas mengamalkannya. Tidak ingin menunda esok hari, karena belum tentu esok hari ada kesempatan untuk melakukannya. Tidak perlu menunda. Kalau ada seruan kebaikan, bergegas. Kalau ada larangan kemungkaran, juga bergegas untuk meninggalkanya. Bagaimana kita bisa mendengar dan patuh terhadap petunjuk Nabi Muhammad SAW.” Ungkap Buya Yahya dalam kajiannya.


Jadikan dunia hanya ada di tangan, bukan di hati kita. Semoga dengan memahami keutamaan sifat dermawan menjadikan hati kita tersentuh dan tergerak untuk selalu menyegerakan kebaikan dan meringankan beban sesama.

More
articles