Sejarah Khitan dan Tradisi yang Terus Berjalan
Sejarah dan Dalil Khitan dalam Islam

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

 

Resolusi 2022, ada yang berniat ingin mengkhitankan anak/saudaranya di 2022 ini?

Agar niat berkhitannya semakin kuat, yuk sama-sama kita belajar lagi sejarah khitan.

 

Khitan telah dilakukan jauh dulu sebelum kita berada. Sejarah khitan dan budaya manusia mengenal khitan sebagai proses untuk membersihkan diri sebelum sang anak menginjak usia dewasa. Khitan telah dikenal sebagai budaya yang harus dijaga sekaligus bagian dari ibadah umat islam yang harus dilakukan.

khitan
Dokumentasi 1 Khitanan Massal UCare (2019)

Khitan Itu Apa Sih?

Khitan sendiri dari bahasa arab yaitu kha-ta-na yang artinya memotong. Khitan menurut ahli bahasa dikhususkan bagi laki-laki, sedangkan khifadh diperuntukkan bagi perempuan.

 

Sehingga dapat diartikan bahwa berkhitan atau banyak orang menyebutnya sebagai sunat adalah memotong kulit yang menutupi kepala/ujung kemaluan bagi laki-laki dan memotong kulit bagian atas kemaluan bagi perempuan. (Lihat Shohih Fiqh Sunnah, I/98).

Dengan khitan maka kulit yang menutupi kepala zakar seorang laki-laki akan dipotong bagian kulitnya. Sedangkan untuk peremuan yang dipotong adalah daging yang nampak menonjol di bagian atas kemaluannya atau bisa diartikan juga memotong ujung klitorisnya.

Baca juga: Bahagianya Dikhitan Bersama UCare Indonesia

khitan
Dokumentasi 2 Khitanan Massal UCare (2019)

Sejarah Khitan

Lalu, bagaimana sejarah khitan dalam islam?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ بَعْدَ ثَمَانِينَ سَنَةً وَاخْتَتَنَ بِالْقَدُومِ

“Ibrahim berkhitan setelah mencapai usia 80 tahun, dan beliau berkhitan dengan Al Qodum.” (HR. Bukhari, inilah lafadz yang terdapat dalam Shahih Bukhari yang berbeda dalam kitab Fiqh Sunnah, -pen).

 

Syaikh Sayid Sabiq mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Al Qodum di sini adalah alat untuk memotong kayu (kampak) atau suatu nama daerah di Syam. (Lihat Fiqh Sunnah, 1/37)

 

Berkhitan sudah ada sejak dahulu, jika menengok dari sejarah maka Nabi Ibrahim AS adalah orang yang pertama kali dikhitan. Kemudian berlanjut kebiasaan tersebut hingga sampai saat ini.

khitan
Dokumentasi 3 Khitanan Massal UCare (2019)

Khitan dan tradisi yang terus dilanjutkan

Sahabat, sekarang jadi sudah tahu kan kalau berkhitan sudah ada sejak masa Nabi Ibrahim AS yang kemudian dilanjutkan dan diteladani oleh keluarga, sahabat, dan tetap dilaksanakan hingga saat ini. Demi melanjutkan estafet dan panji agama, sebagai seorang muslim seyogyanya kita menghidupkan sunnah dan untuk melaksanakan bagian dari fitrah.

Khitan bagian dari fitrah

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

الفِطْرَةُ خَمْسُ : الخِتَانُ وَالاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَتَقْلِيْمُ الأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ

“Lima dari fitrah yaitu khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis.” HR Muslim dalam Minhaj (1/541) dan Bukhari dalam Fathul Bari (10/334)

 

Semoga untuk sahabat yang memiliki anak/adik/saudara dan ingin dikhitankan di tahun ini, diberikan kemudahan oleh Allah SWT.

Nantikan, info #KhitananMassalUCare2022 selanjutnyaa yaa..

 

More
articles