Tata cara sholat di atas kendaraan tentu perlu dipahami oleh muslim yang sedang melakukan safar (perjalanan). Dalam islam, sholat wajib haruslah ditunaikan sekalipun seseorang tengah melakukan perjalanan dan berada dalam kendaraan. Bukan berarti karena perjalanan yang jauh membuat kewajiban sholat hilang, namun agama islam memiliki pendoman dan keringanan bagi umat muslim yang ingin melaksanakan sholat di dalam kendaraan.
Tata Cara Sholat di Atas Kendaraan
Adapun tata cara sholat di atas kendaraan adalah sebagai berikut
- Menghadap ke arah kiblat
Para ulama sepakat bahwa menghadap arah kiblat merupakat syarat sahnya sholat.
Rasulullah SAW bersabda: “Jika engkau berdiri untuk melakukan shalat, maka sempurnakanlah wudhu`, kemudian menghadaplah kiblat, lalu bertakbirlah!”
Apabila memungkinkan tetap menghadap ke arah kiblat di atas kendaraannya, maka sebaiknya hal itu dilakukannya hingga selesai. Bila tidak memungkinkan, maka permulaan sholat menghadap kea rah kiblat lalu menghadap ke arah mana saja kendaraan tersebut menghadap.
Baca juga: Keringanan dalam Shalat Bagi Musafir
- Apabila dari permulaan sholat tidak mampu menghadap ke arah kiblat, maka sholatlah sesuai dengan kemampuannya. Yaitu menghadap ke arah mana saja kendaraan tersebut menghadap.
Allah SWT berfirman: “…Sekali-kali Allah tidak menjadikan kesulitan dalam beragama…” (QS. Al-Hajj: 78)
- Berdiri bila mampu
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang sholat di atas perahu. Beliau SAW bersabda: “Sholatlah dengan berdiri kecuali apabila kamu takut tenggelam.”
Hukum sholat di atas pesawat sama seperti hukum sholat di atas perahu, yaitu hendaklah sholat dengan berdiri apabila mampu. Jika tidak, maka sholatlah dengan duduk atau berisyarat ketika ruku’ dan sujud.
Rasulullah SAW bersabda: “Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup lakukanlah dengan duduk dan bila tidak sanggup juga lakukanlah dengan berbaring pada salah satu sisi badan.” (HR. Bukhori)
Baca juga: Sedang Gelisah? Tunaikanlah Shalat untuk Mendapat Ketenangan!
Tata Cara Sholat di Atas Kendaraan Dilakukan Sebagaimana Sholat Biasa
Setelah itu melakukan takbirotul ihrom, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat yang mudah baginya dari Al-Qur’an, ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud, bangkit dari sujud, kemudian melakukan sebagaimana sholat wajib yang biasa dilakukan.
Jika seseorang sholat sambil duduk, maka saat ruku’ dan sujud cukup hanya dengan menundukkan kepala. Saat sujud, kepada ditundukkan lebih rendah dibandingkan ketika ruku’.
Dalam hadis shohih diriwayatkan bahwa:
“Nabi SAW biasa ruku’ dan sujud di atas kendaraannya dengan menundukkan kepalanya sehingga ketika sujud kepalanya lebih rendah dibandingkan ketika ruku’.” (HR. Ahmad dan Tirmizi)
Itulah panduang singkat tentang panduan sholat di atas kendaraan yang dapat dilakukan oleh musafir agar safarnya membawa berkah dan tidak meninggalkan ibadah sholat yang utama.
Referensi: Tim LBKI, Sholat Musafir, 2019, Lembaga Buku Kecil Islami