Sholat Sunnah: Pengertian, Kedudukan dan Keistimewaannya
Menghindari Najis Syarat Sah Shalat

Date

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Daftar Isi

Sholat sunnah mengandung banyak keistimewaan yang tidak boleh disia-siakan seorang mukmin.  Menjadi sebuah kenikmatan bagi kaum muslim karena peluang untuk mempersiapkan tabungan amal bisa didapatkan melalui amalan wajib, juga amalan sunnah. Dengan adanya amalan sunnah tersebut, maka semakin banyak peluang seorang muslim untuk beramal. Di antara amalan sunnah tersebut adalah sholat sunnah.

Pengertian Sholat Sunnah

SHOLAT SUNNAH

Sholat secara bahasa berasal dari Bahasa Arab yang artinya doa. Sedangkan menurut istilah, sholat berarti suatu ibadah yang memiliki tata cara khusus yang dimulai dengan takbirotul ihram dan diakhiri dengan salam.

Allah SWT berfirman, artinya: “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (QS. Al-Baqarah: 238)

Sholat secara umum terbagi dua, yaitu sholat wajib dan sholat sunnah. Untuk sholat wajib, bagi orang yang melaksanakannya mendapat pahala dan bagi yang meninggalkan maka akan mendapat dosa dan siksa. Sholat wajib di antaranya Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Adapun sholat sunnah, apabila ditinggalkan maka tidak menyebabkannya berdosa, namun bila dikerjakan akan mendapat pahala. Sholat sunnah disebut juga dengan sholat tathowwu’, sholat mandubah dan sholat nafilah.

Kedudukan Sholat Sunnah

SHOLAT SUNNAH

Sholat adalah bagian dari rukun islam yang penting untuk ditegakkan dalam agama. Siapa yang mendirikan sholat, berarti ia telah mendirikan agamanya dan siapa yang meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agamanya. Sholat merupakan imaduddin (tiangnya agama) dan amalan pertama yang akan dihisab.

Sholat sunnah merupakan ibadah yang penting, ia menjadi salah satu jalan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, sholat juga dilakukan untuk meraih pahala dari Allah SWT sekaligus membantu untuk menyempurnakan kekurangan pada sholat wajib. Jadi, di antara fungsi dan kedudukan sholat sunnah adalah sebagai penambal kekurangan pahala sholat wajib.

Baca juga: Tayamum: Pengertian, Hukum, Tata Cara dan 2 Pembatalnya

Keistimewaan Sholat Sunnah untuk Menyempurnakan Ibadah Wajib yang Kurang

SHOLAT SUNNAH

Hurais bin Qobishoh ra. berkata: “Aku datang ke Madinah, lalu aku berdoa, “Ya Allah, mudahkanlah aku untuk mendapat teman sholih.” Ia berkata: “Lalu aku berteman denga Abu Hurairoh, aku kemudian berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku telah memohon kepada Allah agar memberiku karunia seorang teman yang sholih, maka bacakanlah kepadaku hadis yang pernah engkau dengar dari Rasulullah SAW, semoga dengannya Allah memberiku manfaat.”

Maka Abu Hurairoh pun berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Amalan pertama seorang hamba yang akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya, jika sholatnya baik maka ia akan beruntung dan selamat, jika sholatnya rusak maka ia akan rugi. Jika pada amalan sholat wajibnya ada yang kurang, maka Allah SWT berfirman: “Periksalah, apakah hambaKu mempunyai ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?” lalu setiap amal akan diperlakukan seperti itu.” (HR. Tirmidzi)

Di dalam sebuah hadis diterangkan seorang sahabat mendambakan dan menginginkan bertetangga bersama Nabi SAW di surga.

Baca juga: Seputar Shalat Jumat: Keutamaan, Hukum, Waktu dan Ancaman Bagi yang Meninggalkan

 

sholat sunnah

Robi’ah bin Ka’ab al-Aslami ra meriwayatkan:

“Aku pernah bermalam bersama Rasulullah SAW, lalu  membawakan air wudhunya dan air untuk hajatnya, maka beliau bersabda kepadaku, “Mintalah kepadaku.” Maka aku berkata, “Aku meminta kepadamu agar aku menemanimu di surga.” Beliau bersabda, “Adakah selain itu?” Aku menjawab, “Hany aitu saja.” Beliau menjawab, “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan engkau memperbanyak sujud (sholat).” (HR. Muslim)

Dengan keterangan hadis di atas jelas sekali bahwa sholat sunnah itu untuk menyempurnakan kekurangan dari sholat-sholat wajib serta memiliki kedudukan yang mulia yaitu untuk meningkatkan derajat seseorang di surga kelak. Perlu diketahui bahwa sebagaimana pada sholat wajib terdapat rukun, wajib dan sunnah. Demikian pula pada sholat sunnah.

Oleh karena itu, tidak dibenarkan bagi siapapun menganggap remeh ketika melaksanakannya. Oleh karena itu janganlah kita menganggap sepele terhadap sholat sunnah, namun maksimalkanlah sholat sunnah sebagai bentuk bukti nyata komitmen seorang mukmin untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah dan RasulNya.

Referensi: Tim LBKI, Sholat-Sholat Sunnah, 2019, Lembaga Buku Kecil Islami

More
articles